Show simple item record

dc.contributor.authorJaya, Arif Setia
dc.contributor.authorBakri, Samsul
dc.contributor.authorAshaf, Abdul Firman
dc.contributor.authorHidayati, Sri
dc.date.accessioned2019-08-08T03:02:21Z
dc.date.available2019-08-08T03:02:21Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAjzen. I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes 50, 179-211. Azwar,S.2015. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Pustaka Belajar. Yogyakarta.198 hlm. Badan Pusat Statistik.2015. Indikator Peduli Lingkungan Hidup.BPS. Jakarta. 22halm. Clayton, S & Myers, G. 2014. Psikologi Konservasi: Memahami dan Meningkatkan Kepedulian Manusia terhadap Alam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Choesin, Winarto.2014. Wawancara dan Observasi Sikap terhadap Lingkungan. Rajawali Pers. Jakarta. 191 hlm. Finger, M. 1994. From Knowledge to Action? Exploring The Relationship Between Environmental Experiences, Learning, and behavior. Journal of Social Issues 50 (3),141-160. Felkness, Goerge T. 2013. Kesadaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.166 hlm. Glaser, Marion. Berger, Uta. Macedo, Rosangela. 2003. Local vulnerability as an advantage: mangrove forest management in Para ´ state, north Brazil, under conditions of illegality. Springer-Verlag. Reg Environ Change (2003) 3:162–172. Kristina, dkk, 2008, perilaku pengobatan sendiri yang rasional pada masyarakat kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman (online), ( diakses 10 Desember 2013) Hines,J. M., Hungerford, H.R. & Tomera, A.N. 1987. Analysis and Synthesis of Research on Responsible Environmental Behavior: A Meta Analysis. Journal of environmental education 18, 1-8. Sumarmi & Amirudin, Ach. 2014.Geografi Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal. Malang: Aditya Media Publishing. Zuhud, Ervizal A.M. 2009. Trip- Stimulus AMAR sebagai Pendorong Sikap Konsevatif (Kasus Konservasi Kedawang di Taman Nasional Merubetiri. Dalam Herwasono Soedjito (Eds.), Situs Keramat Alami: Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati (hlm.3-27) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11335
dc.description.abstractWilayah pesisir kota Bandar Lampung mempunyai potensi sumber daya alam yang beragam. Wilayah ini kini mengalami kemerosotan fungsi ekologis karena pencemaran limbah rumah tangga terutama sampah yang berbahan plastik. Hal ini karena beban cemaran terus meningkat akibat sampah plastik yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk dapat teruraikan secara alami oleh mikroba, sementara sumber pencermarannya juga terus bertambah. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan pengaruh konten eco-brick dalam siaran TVRI dan variabel demografi terhadap sikap peduli lingkungan masyarakat pesisir. Kemasan film ini didedahkan (exposed) menggunakan video player kepada 10 kelompok dengan anggota 10 orang per kelompok. Metode penelitian ini adalah wawancara tentang demografi partisipan yang dipetakan berdasarkan: umur, kelamin, pendidikan, etnis-budaya, pekerjaan, dan juga rasa ketertarikan pada bisnis eco-brick. Variabel daya tarik terhadap informasi bisnis eco-brick dan variabel demografis ini diperlakukan sebagai variabel prediktor dalam model Ordinally Regression. Sikap kepedulian terhadap penyelamatan lingkungan digunakan sebagai variabel respon dalam skala ordinal bernilai 0, 1, dan 2. Masing-masing skala ini merepresentasikan respon rendah, sedang dan tinggi. Optimasi parameter model dan uji hipotesis dilakukan pada taraf nyata 95% menggunakan software Minitab 17. Berdasakan hasil regresi ordinal yang menggunakan piranti lunak Minitab V.16 pada selang kepercayaan 10% menunjukan bahwa ecobrick innovation berpengaruh nyata dengan P value 0,010 dan ods ratio 11,76. Variabel dummy yang berpengaruh nyata pada sikap peduli lingkungan adalah nelayan, pedagang, trust, dan pendatang. Simpulan yang dapat dibuat bahwa (a) sikap kepedulian partisipan adalah 11,76 kali lebih tinggi bagi yang tertarik pada bisnis eco-brick dibandingkan dengan yang tidak, (b) masyarakat pendatang merupakan 3.77 kali lebih tinggi dari pada yang asli setempat (c) masyarakat nelayan maupun pedagang lebih rendah yang masing-masing hanya 0.18 dan 0.04 dari pada yang pekerjaannya serabutan. Implikasi kebijakan yang disarankan dari penelitian ini adalah bahwa inovasi eco-brick dapat dijadikan insentif untuk menyerap para pekerja serabutan agar lebih lebih produktif sekaligus sebagai strategi penyelamatan lingkungan pesisir.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titlePengaruh Penayangan Eco-Brick Inovation melalui Media TVRI dan Latar Belakang Demografi terhadap Sikap Peduli Lingkungan Masyarakat Pesisir Kota Bandar Lampungid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record