Show simple item record

dc.contributor.authorHaryadi, H
dc.contributor.authorSunarto, S
dc.contributor.authorSugiyarto, S
dc.date.accessioned2019-08-08T04:29:00Z
dc.date.available2019-08-08T04:29:00Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationKementerian Kehutanan. 2013. Restorasi Ekosistem Gunung Merapi Pasca Erupsi. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Kementerian Kehutanan. Ministry of Environment and Forestry RI. 2018. The State of Indonesia's Forest 2018. Jakarta: Ministry of Environment and Forestry RI Narsuka, Dwi Retnowati., dan Sujali. (2009, September). Persepsi dan Peran Serta Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan TNGM. Majalah Geografi Indonesia. Vol.23 (2), 90 - 108. Surono et all,. (2012). The 2010 Explosive Eruption of Java's Merapi Volcano - A 100 - year Event. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 241, 121 - 135. doi:10.1016/j.jvolgeores.2012.06.018 Winara, Aji., dan Abdullah Syarief Mukhtar. (2011). Potensi Kolaborasi dalam Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Volume 8 (3), 217 - 226.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11338
dc.description.abstractTaman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang mempunyai fungsi untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. TNGM memiliki karakter yang unik karena terletak pada kawasan gunung berapi yang masih aktif dan secara periodik masih sering mengeluarkan material vulkanik dari dalamnya. Selain kegiatan restorasi, pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dalam mengelola kawasan TNGM merupakan kunci dari kembalinya keanekaragaman hayati pasca erupsi. Penyusunan strategi pengelolaan kawasan TNGM menjadi penting, agar kawasan tersebut tetap terjaga fungsinya sebagai penyangga kehidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan melalui analisis SWOT serta wawancara dengan masyarakat yang tinggal di kawasan yang berbatasan langsung dengan TNGM serta pengelola TNGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi SO (strength-oppurtunity) dapat digunakan untuk mengelola kawasan TNGM, yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan. Kerjasama antara para stakeholder dan masyarakat dalam pengelolaan kawasan TNGM juga diperlukan, agar tidak terjadi tumpang-tindih keperluan.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titleStrategi Pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Provinsi DIYid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record