Show simple item record

dc.contributor.authorAlfatihah, Aulia
dc.contributor.authorMaysaroh, Meila Nur
dc.contributor.authorNingsih, Setia
dc.contributor.authorHidayati, Listyani
dc.date.accessioned2020-01-27T03:05:31Z
dc.date.available2020-01-27T03:05:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationAisyah, S. (2009). Pengembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Usia. Jakarta: Universitas Terbuka. Boustani, & Richard. (2007). Primary Care Geriatrics Alzheimer's Disease and other Dementias. Belanda: Elsevier Health Sciences. Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga. Indiyart, R. (2004). Diagnosis dan Pengobatan Terkini Demensia Vaskular. Jurnal Kedokteran Trisakti Jakarta, 28-33. International, A. D. (2012). World Alzheimer Report. London: Alzeimer's Disease International. Jakobsen, Lene H., Kondrup, Jens., Zellner, Maria., Tetens, Inge., Roth, Erich. (2011). Effect of A High Protein Meat Diet On Muscle and Cognitive Function: A Randomised Controlled Dietary Intervention Trial in Healthy Men. Clinical Nutrition, 303-311. Japardi, I. (2002). Penyakit Alzheimer. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara. Kaplan, H., & Sadock, B. (2010). In Sinopsis Psikiatri:Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid Satu (pp. 529-547). Jakarta: Bina Rupa Aksara. Kementrian Kesehatan RI. (2017). Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI. Leng, X. I., Payne, M. E., Rapp, S. R., & Vitolins, M. (2019). Baseline Composition Of Macronutrients Is Associated With Risk Of Mild Cognitive Impairment or Dementia: Results From The Women's Health Initiative Memory (WHIMS). The Journal of The Alzheimer's Association, 1570. Lumbantobing, S. (2001). Neurogeriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Mardjono, M., & Sidharta, P. (2010). Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. Nugroho, W. (2006). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC. Pemerintah Pusat. (2004). Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia. Jakarta: BPK RI. Prince, M., Albanese, E., Guerchet, M., & Prina, M. (2014). Nutrition and Dementia: A Rivew of Available Research. London: Alzheimer's Disease International. Purnakarya,I. (2008). Analisis Pola Makan dan Faktor Lainnya yang Berhubungan dengan Kejadian Demensia pada Lansi di Wilayah Jakarta Barat Tahun 2007, [Tesis]. Program Pascasarjana FKM UI, Depok. Purnakarya, Idral. (2009). Peran Zat Gizi Makro Terhadap Kejadian Demensia Pada Lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, (03);2. Roberts, Rosebud O., Roberts, Lewis A., Geda, Yonas E., Cha, Ruth H., Pankratz, V. Shane., O’Connor, Helen M., Knopman, David S., dan Petersen, Ronald C. (2012). Relative Intake of Macronutrients Impacts Risk of Mild Cognitive Impairment or Dementia. Journal of Alzhimer’s Disease, (32): 329-339. Setiati, S., Harimurti, K., & Govinda, A. (2006). Proses Menua dan Implikasi Kliniknya. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tamher, S., & Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. WHO. (2012). DEMENTIA : A Public Health Priority. UK: WHO.id_ID
dc.identifier.issn2656-5757
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11850
dc.description.abstractDemensia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari lansia maupun hubungan sosial lansia dengan lingkungannya, bahkan demensia menjadi salah satu penyebab kematian yang semakin meningkat setiap tahun seiring meningkatnya umur harapan hidup (Boustani & Richard, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asupan protein terhadap kejadian demensia pada lansia di Panti Jompo Aisyiyah, Sumber, Surakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu pengambilan data yang dilakukan dalam satu waktu atau waktu bersamaan. Sampel pada penelitian ini sebanyak 15 lansia yang tinggal di Panti Jompo Aisyiyah, Sumber, Surakarta pada bulan November 2019. Asupan protein pada lansia diketahui dengan metode wawancara menggunakan semi-quantitatif food frequency questioner , sedangkan untuk mengetahui fungsi kognitif dan demensia pada lansia dengan menggunakan mini mental state examination (MMSE). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah dari 15 lansia terdapat 8 orang lansia dengan asupan protein yang kurang dengan 7 orang diantaranya mengalami demensia. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa asupan protein memiliki pengaruh terhadap kejadian demensia pada lansia di Panti Jompo Aisyiyah, Sumber, Surakarta.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019id_ID
dc.titleAsupan Protein dan Kejadian Demensia pada Lansia di Panti Jompo Aisyiyah, Sumber, Surakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record