Faktor Internal Pemilihan Kontrasepsi pada Akseptor KB Baru di Kota Padang
Abstract
Pemakaian KB terbanyak pada non MKJP yaitu suntik 70% dan pil 21%. Penggunaan metode ini sangat berpengaruh terhadap tingkat keberlangsungan KB. Pada SDKI 2012, tingkat putus pakai pada metode suntik adalah 40,7%. Fenomena ini mempunyai kontribusi dalam stagnannya Total Fertility Rate (TFR) dan akhirnya berdampak masih tingginya AKI di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan faktor internal dengan pemilihan kontrasepsi pada akseptor KB baru. Penelitian analitik ini dilaksanakan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB baru dan sampel sebanyak 114 orang diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan uji chi-square test.
Hasil Penelitian menunjukkan jenis kontrasepsi lebih banyak non MKJP (66,4%), usia lebih banyak dewasa awal (60,8%), tingkat pendidikan lebih dari separuh pendidikan rendah (54,4%) , sebagian besar ibu tidak bekerja (76,8). Paritas lebih banyak 1 dan 2 anak (52,8%), dan tujuan kontrasepsi lebih banyak yang tidak ingin anak (60%). Ada hubungan usia, tingkat pendidikan, status bekerja, paritas dan tujuan kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor KB baru.