Peranan Stres terhadap Tekanan Darah dan Kadar Asam Urat pada Kepala Keluarga
Abstract
Usia dewasa memerlukan penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola
hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, cenderung
merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan menyebabkan stres. Secara fisik dan
psikis usia dewasa memiliki tingkat stres yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pada masa
ini merupakan masa bermasalah yaitu terdapat beberapa perubahan dalam hal penyesuaian
fisik, kesehatan, seksual, dan perubahan sosial. Meskipun stres sering dianggap lebih rentan
pada perempuan, pada laki-laki terutama usia dewasa juga rentan terkena stres karena lakilaki
pada usia ini mayoritas masih bekerja. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini
bertujaun memberi gambaran tingkat stres pada bapak-bapak kepala keluarga pekerja
produktif pada usia dewasa berkaitan dengan tekanan darah dan kadar asam urat dalam
tubuhnya. Kegiatan ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif korelasional. Teknik
sampling menggunakan purposive non random sampling dengan kriteria jenis kelamin lakilaki,
masih bekerja produktif, dan masuk usia dewasa. Pengambilan data dilakukan dengan
sphygmomanometer dan stetoskop untuk pengecekan tekanan darah dan easy touch metode
strip untuk pengecekan kadar asam urat. Skala stres menggunakan aspek-aspek stres yang
meliputi aspek biologis, psikologis, dan sosial dengan hasil uji validitas 0.339-0,635 dan
reliabilitas 0,939. Hasil yang diperoleh lalu dikorelasikan dengan teknik analisis data korelasi
sederhana sehingga diperoleh korelasi yang kuat antara tingkat stres dengan tekanan darah
dan korelasi yang sedang antara tingkat stres dengan kadar asam urat. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa secara parsial stres memiliki korelasi positif terhadap meningkatnya
tekanan darah seseorang sehingga dapat dikatakan bahwa orang yang stress, tekanan
darahnya akan meningkat atau cenderung mengalami hipertensi. Demikian halnya korelasi
antara stres dengan kadar asam urat seseorang. Namun demikian, belum ditemukan untuk
korelasi secara langsung antara stress terhadap tingginya kadar asam urat. Korelasi yang ada
dapat dijelaskan karena tingginya stres seseorang lalu memicu tekanan darah yang
bersangkutan sehingga meningkatkan kadar purin dalam darahnya sehingga memicu
tingginya asam urat seseorang.