Show simple item record

dc.contributor.authorHanifati, Khusnul
dc.contributor.authorHarjoko, Triatno Yudo
dc.date.accessioned2020-08-03T07:26:28Z
dc.date.available2020-08-03T07:26:28Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationBaumann, Z., 1978. Hermeneutics and Social Science: Approach to Understanding. London: Hutchinson, Weber: hal. 69-88 & Heidegger: hal 148-171 Derrida, J., 1995. ‘Khōra’, dalam Derrida, J. On the Name. ed. Thomas Dutoit, 89-127. Flyn, T., 2006. Existentialism: A Very Short Introduction. Oxford, hal. 104-118 Fuchs, S., 2001. Against Essentialism: A Theory of Culture and Society. Harvard University Press. Cambridge, Massachusetts, and London, England, hal. 29-43 Garth, H., 1991. Essentialism: A Wittgensteinian Critique SUNY Series in Logic and Language. State University of New York Press. hal 125- 146. Heidegger, M., 1967. What is A Thing? Southbend, Indiana: Gateway Editions, hal 1-5. Heidegger, M., 2000. Introduction to Metaphysiscs.New Haven & London: Yale University Press, new trans. Gregory Fried & Richard Polt, Sub Bab ‘The Grammar of the Word “Being” ’, hal 57-58. Moran, D., 2000. ‘The Question of Being’, dalam Moran, D., Introduction to Phenomenology hal. 195-200. Plato, 1965. Timaeus and Critias. Trans. Desmond Lee, 1971, hal. 67-72. Rothman, David dan Morris, Norval, 1995. ‘The Oxford History of the Prison: The Practice of Punishment in Western Society’, Oxford University Press, USA. Tourek, Jiří. (2016). Notes on Early Architectural Phenomenology of Christian Norberg-Schulz. Actual Problems of Theory and History of Art. 6. 751-754. 10.18688/aa166-10-82. https://jabar.kemenkumham.go.id/beritakanwil/ berita-utama/sejarah-singkat-lpbanceuy- dan-lp-sukamiskin-bandung (diakses 24/09/2019) AlbertoPérez-Gómez. ‘Hermeneutics as Discourse in Design’. Design Issues. V olume15 ,Number 2 Summer1999, MIT. Jeremy W. Crampton, Stuart Elden - Space, Knowledge and Power_ Foucault and Geography-Ashgate Publishing (2007).pdf; hal. 1 – 16 Yamanto, Hersy. (2003) Tesis Tektonika dalam Semiotik Arsitektuur, Studi Karya YB Mangunwijaya Akmal, Imelda. Archinesia Vol 6 hal 75-79id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12054
dc.description.abstractArsitektur seringkali dipahami sebagai hasil produk fisik dari seorang perancang. Dominasi pemahaman ini mengahasilkan sistem pendekatan dan produk yang hampir serupa dalam Arsitektur sehingga diskursus Arsitektur hanya berkembang sebagai pendidikan vokasional. Tulisan ini merupakan kajian singkat untuk memahami Arsitektur sebagai produk dari eksistensi manusia. Dengan pembahasan menggunakan pendekatan fenomenologi, tulisan ini berusaha untuk membentuk orientasi pemahaman akan bentuk, ruang dan makna arsitektur secara mendasar sebagai fenomena nirfisik. Arsitektur dapat dilihat sebagai fenomena alam, sosial, psikologis dan visual sebagai sesuatu yang tercerap indera yang merupakan produk fisik akibat tindakan manusia. Pembahasan dalam tulisan ini berusaha untuk memahami beberapa pemikir kunci filsuf maupun teorisi arsitektur yang diharapkan dapat memberi pengembangan akan pemahaman arsitektur sebagai fenomena eksistensi manusia.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titleArsitektur sebagai Fenomena Kehadiran Manusiaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record