Show simple item record

dc.contributor.authorNurjanah, Dyah Ayu
dc.contributor.authorYuniartika, Wachidah
dc.date.accessioned2021-01-07T03:40:22Z
dc.date.available2021-01-07T03:40:22Z
dc.date.issued2020-10
dc.identifier.citationAisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2018). Gambaran Klinis Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 42–50. do Prado, P. R., Bettencourt, A. R., & Loper, J. d. (2019). Related factors of the nursing diagnosis ineffective breathing pattern in an intensive care unit *. Revista Latino-Americana de Enfermagem, 27, 1–13. https://doi.org/10.1590/1518-8345.2902.3153 Duncan, P., Cull, S., Shah, P., & Gamino, A. (2020). A 59-Year-Old Man With Chronic Kidney Disease After Kidney Transplantation Presents With Chronic Dyspnea. CHEST, 157(1), e9–e12. https://doi.org/10.1016/j.chest.2019.08.1918 Elisnawati, E., & Wardani, I. Y. (2018). Pengaruh Aplikasi Tindakan Keperawatan Generalis : Ansietas pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(1), 1–7. Firdaus, R. B. (2016). Upaya Penatalaksanaan Pola Nafas Tidak Efektif pada Pasien Chronic Kidney Disease di RSUD dr . Soehadi Prijonegoro. Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosa Keperawatan : Definisi Dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi: 11. Jakarta : EGC Jafar, S. R. (2019). Penurunan Tingkat Kelelahan Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Hemodialisis Melalui Promosi Kesehatan Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Jurnal Keperawatan Terpadu, 1(1), 22–28. Kusuma, D., Putri, A., Kristinawati, B., & Hidayat, T. (2019). Aplikasi Teknik Pernapasan Buteyko untuk Memperbaiki Pernapasan Diafragma pada Pasien dengan Sesak Napas di Ruang Gawat Darurat. Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Gombong, 716–720. Nurseskasatmata, S. E., Harista, D. R., Studi, P., Keperawatan, I., & Kadiri, U. (2019). Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Frekuensi, (May). Pertiwi, R. A., & Prihati, D. R. (2020). Penerapan Slow Deep Brething untuk Menurunkan Keletihan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Penerapan Slow Deep Breathing Untuk Menurunkan Keletihan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik, 4(1), 14–19. Salerno, F. R., Parraga, G., & Mcintyre, C. W. (2016). Why Is Your Patient Still Short of Breath? Understanding the Complex Pathophysiology of Dyspnea in Chronic Kidney Disease. Review Seminars In Dialysis, 1–8. https://doi.org/10.1111/sdi.12548 Sutinah, & Azhari, R. (2020). The Effects Of Relaxation Breathing on Fatigue in Patients With Chronic Kidney Disease Undergoing Hemodialysis. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science, 3(1), 15–21.id_ID
dc.identifier.issn2715-615X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12351
dc.description.abstractPenurunan fungsi renal sehingga produk akhir metabolisme protein (yang normalnya di sekresikan melalui urin) tertimbun dalam darah menyebabkan ditemukannya kandungan ureum dalam darah akibatnya terjadi gagal ginjal. Uremia kejadian akibat dari ketidakmampuan tubuh untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit yang dikarenakan adanya gangguan pada fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversible. Pasien gagal ginjal kronis yang sudah menjalani terapi hemodialisis rata-rata mengalami sesak nafas. Hemodialisis dilakukan sebagai cara untuk menggantikan fungsi ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sesak nafas merupakan bentuk ketidakpatuhan pasien akan konsumsi makanan yang tidak bergizi dan asupan cairan yang berlebih sehingga pasien yang belum masuk jadwal hemodialisis sudah merasakan keparahan dari penyakit gagal ginjal kronis berupa sesak nafas akibat penumpukan cairan di paru-paru. Masalah ini ditangani dengan nonfarmakologi yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam dengan tujuan akan menstimulasi sistem saraf parasimpatik sehingga meningkatkan produksi endorpin, menurunkan heart rate, meningkatkan ekspansi paru sehingga dapat berkembang maksimal, dan otot-otot menjadi rileks. Metode yang digunakan adalah kajian literatur perbandingan antara gambaran kasus dengan beberapa literatur jurnal tindakan pendukung gambaran kasus untuk menangani masalah sesak nafas pada pasien gagal ginjal. Hasil analisis jurnal didapatkan 4 jurnal pendukung menyatakan terapi relaksasi nafas dalam efektif untuk mengurangi hiperventilasi dan, menstinulasi sistem saraf simpatik meningkatkan endorphin, menurunkan heart rate, meningkatkan eskspansi paru sehingga berkembang maksimal dan otot-otot menjadi rileks. Pada penelitian lain menyatakan penggunaan suplemen Vitamin D dapat mencegah kondisi yang memburuk gagal ginjal dan memperbaiki kondisi penderita. Pernapasan dalam merupakan eksperimen non farmakologis berupa teknik pernapasan yang dapat dilakukan secara mandiri untuk memperbaiki ventilasi paru dan meningkatkan perfusi oksigen ke jaringan perifer. Selain itu, nafas dalam juga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa harus diawasi tenaga kesehatan mengingat nafas dalam tidak memiliki efek yang merugikan.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2020 (Profesi Ners XXII)id_ID
dc.titleTeknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Gagal Ginjal: Kajian Literaturid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record