KEBUTUHAN LUASAN AREAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT (SINK) GAS CO2 UNTUK MENGANTISIPASI PENURUNAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BOGOR
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kebutuhan luasan hutan kota yang berfungsi sebagai
rosot (sekuestrasi) gas CO2 dari bahan bakar minyak dan gas di Kota Bogor. Analisis sistem dinamik
digunakan untuk menentukan kebutuhan tersebut. Program yang digunakan Powersim dengan nomor
lisensi PSSL-N999998-5NC2Y. Citra satelit tahun 2003, 2005 dan 2007 digunakan untuk
menganalisis luasan RTH dan ruang terbangun serta persentase perubahannya. Penelitian ini
menunjukkan bahwa luasan hutan kota dan jumlah bibit pohon yang dibutuhkan sebagai rosot gas
CO2 bervariasi menurut waktu dan daya rosot nya. Oleh sebab itu, pemilihan jenis berdasarkan daya
rosotnya harus betul-betul diperhatikan. Dengan menggunakan pohon berdaya rosot sangat tinggi,
kebutuhan luasan areal hutan kota menjadi lebih kecil dan juga dapat menurunkan konsentrasi
ambiennya. Lain halnya jika yang digunakan jenis pohon berdaya rosot tinggi. Konsentrasi gas ini akan
meningkat lagi dan luasan hutan kota yang dibutuhkan menjadi lebih besar.