PARESE NERVUS KRANIALIS KE-7 LMN ET CAUSA BELL'S PALSY: LAPORAN KASUS
View/ Open
Date
2021-02Author
Estri, Sri Harnani Rafidah
Rakhma, Titian
Metadata
Show full item recordAbstract
Bell’s Palsy merupakan suatu penyakit paralisis nervus kranialis ke-7 yang menyebabkan kelemahan
sementara otot-otot wajah sesisi. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan infeksi virus, terutama Herpes
simplex virus (HSV) dan Varicella zoster virus (VZV). Penyebab lain yang mungkin diantaranya infeksi
bakteri, neuropati iskemik, herediter dan autoimun, serta penyakit sistemik seperti diabetes. Secara
global, insidensi Bell’s Palsy mencapai 15 – 20 kasus per 100.000 penduduk dengan 40.000 kasus baru
per tahun. Pada tahun 2017, prevalensi Bell’s Palsy di RSCM Jakarta sebanyak 7,6% dari total kasus
gangguan neuromuskular. Biasanya pasien datang dengan keluhan kelemahan wajah sesisi yang tibatiba,
pada beberapa kasus dapat juga disertai dengan gangguan pendengaran seperti tinnitus, gangguan
pengecapan lidah, dan kesulitan menelan. Gejala yang muncul tergantung pada letak lesi nervus facialis
yang terlibat. Berbeda dengan stroke, pada Bell’s Palsy tidak diikuti dengan kelemahan anggota gerak
satu sisi. Oleh karena itu, penting membedakan Bell’s Palsy dengan stroke agar dapat menentukan
penanganan yang tepat bagi pasien.