Show simple item record

dc.contributor.authorPurwaningsih, Yunastiti
dc.contributor.authorHartono, Slamet
dc.contributor.authorMasyhuri
dc.contributor.authorMulyo, Jangkung Handoyo
dc.date.accessioned2012-05-02T01:09:01Z
dc.date.available2012-05-02T01:09:01Z
dc.date.issued2010-12
dc.identifier.citationAriani, Mewa. 2008. Keberhasilan Diversifikasi Pangan Tanggung Jawab Bersama. Banten: Badak Pos, 16-22 Juni 2008. Halaman 2. http://banten.litbang.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2009. Ariani, Mewa dan Tri Bastuti Purwantini. 2005. Analisis Konsumsi Pangan Rumah Tangga Pasca Krisis Ekonomi di Propoinsi Jawa Barat. Bogor: Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. http://www.deptan.go.id. Diakses tanggal 1 September 2008. Ariningsih, Ening. 2004. Analisis Perilaku Konsumsi Pangan Sumber Protein Hewani dan Nabati Pada Masa Krisis Ekonomi di Jawa. ICASERD Working Paper No.56. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. http://www.pse.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 3 Februari 2009. BPS. 2008a. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia per Provinsi. Jakarta: Badan Pusat Statistik BPS. 2007. Buku 3. Survei Sosial Ekonomi/Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik. BPS. 2008b. Kuesioner Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008. Keterangan Pokok Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga. VSENP2008.K. Panel Maret 2008. Jakarta: Badan Pusat Statistik. BPS. 2008c. Kuesioner Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008. Modul Konsumsi/Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga. VSENP08.M. Panel Maret 2008. Jakarta: Badan Pusat Statistik. BPS. 2008d. Raw Data Survei Sosial Ekonomi/ Nasional Provinsi Jawa Tengah. Modul Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga dan Pendapatan. Panel Maret 2008. Jakarta : Badan Pusat Statistik. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), 2004. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. “Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi”. Jakarta, 17-19 Mei 2004. http://www.google. com. Diakses tanggal 5 Juni 2009. Maxwell, D; C. Levin; M.A. Klemeseau; M.Rull; S. Morris and C.Aliadeke. 2000. Urban Livelihoods and Food Nutrition Security in Greater Accra, Ghana. IFPRI in Collaborative with Noguchi Memorial for Medical Research and World Health Organization. Research Report No.112. Washington, D.C. Purwaningsih, Yunastiti. 2008. Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Surakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol. 9 No.1 Hal 1-27. Purwaningsih, Yunastiti. 2010. Analisis Permintaan Pangan pada Berbagai Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Provinsi Jawa Tengah. Disertasi Program Doktor (S3) Ekonomi Pertanian UGM Yogyakarta. Rachman, Handewi P.S, Mewa Ariani dan TB Purwantini. 2005. Distribusi Provinsi di Indonesia Menurut Derajat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. http://www.deptan.go.id. Diakses tanggal 13 Juni 2008. Saliem, Handewi P dan Ening Ariningsih. 2008. Perubahan Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga di Perdesaan: Analisis Data SUSENAS 1999-2005. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “DINAMIKA PEMBANGUNAN PETANIAN DAN PERDESAAN”. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 19 November 2008. http://google.com. Diakses 5 Juni 2000.en_US
dc.identifier.issn1411-6081
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1301
dc.description.abstractPenelitian ini menganalisis pola pengeluaran pangan menurut tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Jawa Tengah. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga dikelompokkan menjadi empat, yaitu tahan, kurang, rentan dan rawan pangan. Data yang digunakan adalah data Susenas yang berupa data mentah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang cukup besar dalam proporsi pengeluaran pangan antara rumah tangga tahan dan kurang pangan dengan rumah tangga rentan dan rawan pangan. Pada setiap tingkat ketahanan pangan rumah tangga, pengeluaran rumah tangga untuk makanan-minuman jadi menunjukkan proporsi tertinggi dibanding dengan kelompok pangan lain. Semakin tidak tahan pangan suatu rumah tangga, semakin tinggi proporsi pengeluaran untuk tembakau. Pada setiap kelompok rumah tangga menurut tingkat ketahanan pangan, rumah tangga di wilayah perkotaan mempunyai proporsi pengeluaran beras lebih kecil dibanding dengan rumah tangga di wilayah pedesaan. Berdasar hasil tersebut disarankan bahwa prioritas penanganan masalah ketahanan pangan harus diberikan pada kelompok rumah tangga rentan dan rawan pangan.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectpengeluaran panganen_US
dc.subjecttingkat ketahanan panganen_US
dc.subjectkotaen_US
dc.subjectdesaen_US
dc.titlePOLA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA MENURUT TINGKAT KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAWA TENGAHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record