PEMODELAN SPASIAL UNTUK PREDIKSI DAERAH BAHAYA AKIBAT LETUSAN GUNUNGAPI SINDORO
View/ Open
Date
2012Author
Habibullah
Laksono, Angga Dwi
Dewa, Rizky Pranata
Hidayat, Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Gunungapi terbentuk akibat dinamika yang terjadi pada lempeng tektonik. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik yang menghasilkan jajaran gunungapi memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Irian Jaya sampai Maluku Utara. Penelitian ini dilakukan di wilayah Gunung Sindoro yang pada Desember 2011 lalu mengalami peningkatan aktivitas. Tujuan penelitian ini untuk melakukan prediksi terhadap arah luapan lahar akibat letusan Gunung Sindoro sehingga diketahui wilayah yang terkena dampak akibat letusan tersebut. Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis mampu memberikan informasi permukaan bumi secara cepat dan akurat. Pemantauan terhadap aktivitas Volkanisme berupa luapan lahar letusan Gunung Sindoro dilakukan dengan menggunakan beberapa informasi permukaan bumi berupa data kontur, data sungai, data administrasi. Data kontur dan data sungai digunakan untuk membuat DEM (Digital Elevation Model) untuk membuat model akumulasi aliran. Model akumulasi aliran dapat diasumsikan sebagai prediksi akumulasi aliran lahar akibat letusan Gunungapi Sindoro. Jarak luapan lahar ditentukan berdasarkan profil dari morfometri dan Pentup Lahan pada jaringan yang dihasilkan dari model akumulasi aliran. Hasil peta bahaya akibat letusan Gunung Sindoro menunjukkan bahwa aliran lahar ke arah barat daya dan timur laut dari puncak Sindoro. Kecamatan yang dimungkinkan terkena dampak aliran lahar yaitu Wonoboyo, Garung, Ngadirejo, Bansari, Parakan, Kledung, Kalikajar, Kretek, Wonosobo, Mojotengah.