Show simple item record

dc.contributor.authorPurwanto, Setiyo
dc.date.accessioned2012-06-04T04:43:30Z
dc.date.available2012-06-04T04:43:30Z
dc.date.issued2012-06-04
dc.identifier.citationGoleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence-Kecerdasan Emosi, Gramedia, Jakarta. Sangkan Abu. 2007. Berguru Kepada Allah. Gibraltar. Jakarta. Sangkan Abu. 2004. Pelatihan Shalat Khusyu’. Gibraltar. Jakarta. Prawitasari, J.E., 1988. Pengaruh Relaksasi terhadap Keluhan Fisik: Suatu Studi Eksperimental. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Sheridan , C.L. & Radmacher, S.A. 1992. Health Psychology, Challenging the Biomendical Model. New York: John Wiley & Sons. Sholeh, M., 2002 Mengapa dan Bagaimana Salat tahajud Menyehatkan Tinjauan dari Aspek Psikoneuroimunologi, Makalah Seminar. Subandi. 2002. Psikoterapi, Pendekatan Konvensional dan Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM. Thackery. M, 1989. Behavioral Management of narcoleptic Sleep Attacks: A Case Report. Journal of Medical Psychotherapy Vol : 2 177-181 Utami, M.S. 1993. Prosedur Relaksasi. Fakultas Psikologi UGM : Yogyakarta.
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1515
dc.description.abstractPendidikan moral adalah salah satu upaya untuk menciptakan dan membangun karakter seseorang dalam pendidikan karakter. Salah satu bentuk dari pendidikan moral yang efektif adalah dengan melibatkan praktik ibadah sebagaimana yang diajarkan agama yang merupakan ritual dalam suatu ajaran agama. Dengan pendidikan dan pemahaman yang benar tentang suatu tata cara beragama yang benar dari aspek syariat dan aspek hakikat dari suatu peribadahan, bangunan moral seseorang akan menjadi kuat. Kuatnya bangunan moral ini sekaligus juga akan menentukan dan memperkuat karakter seseorang. Inilah bentuk pedagogi yang ideal yang melibatkan dimensi dan potensi spiritulitas pada diri manusia. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang berbasis pedagogi ideal spiritual, praktik ibadah ritual memandang dimensi esoteris adalah aspek terpenting dan paling esensial dalam suatu tata cara ibadah yang efektif dan mampu membentuk karakter. Praktik shalat dengan mengedepankan pemahaman yang benar dari aspek syariat dan aspek hakikat akan semakin efektif dan berpengaruh secara psikologis pada pelakunya bila disertai dengan aktivasi silatun. Aktivasi silatun akan mempermudah seseorang dalam melakukan komunikasi transendental dengan Tuhan yang dilakukan pada saat seseorang sedang mengerjakan ibadah shalatnya. Aktivasi silatun berlaku secara umum untuk semua orang dari beragam usia. Dari usia anak-anak sampai usia dewasa, praktik aktivasi silatun bisa diterapkan secara efektif. Bahkan, penerapan pada anak-anak, aktivasi silatun akan lebih cepat dan lebih efektif dalam memberikan pengaruh kejiwaan. Pendidikan karakter yang mengadopsi dan mengajarkan tata cara pelaksanaan shalat dengan metode aktivasi silatun akan membuat seorang muslim mampu menjalankan shalat yang membuahkan dampak munculnya habitus untuk perilaku dan berkarakter mulia. Perilaku jujur, optimistis, lembut, disiplin bisa terbangun sebagai buah pendidikan karakter yang dihasilkan dari pelaksanaan shalat yang menjadi amal ibadahnya.en_US
dc.subjectAktivasi Silatunen_US
dc.subjectPendidikan Karakteren_US
dc.titleAKTIVASI SILATUN DALAM PENDIDIKAN KARAKTERen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record