PENGARUH RASIO UMPAN TERHADAP PELARUT DAN TEMPERATUR DALAM EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SECARA BATCH TERHADAP PEROLEHAN MINYAK DARI BIJI KEMIRI (Aleurites moluccana)
View/ Open
Date
2009-12-17Author
Arlene, Ariestya
Suharto, Ign.
Susatio, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Tanaman kemiri merupakan
salah satu tanaman asli Kepulauan Maluku yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat
biasanya menggunakan kemiri sebagai bumbu masak dan obat tradisional. Tanaman kemiri memiliki
banyak manfaat. Kayu batangnya dapat dibuat sebagai bahan pulp dan kayu korek api sedangkan
minyaknya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, penyubur rambut, bahkan dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh temperatur dalam proses
ekstraksi terhadap perolehan dan kualitas minyak kemiri, mempelajari pengaruh rasio umpan
terhadap pelarut (F:S) dalam proses ekstraksi terhadap perolehan dan kualitas minyak kemiri, dan
mempelajari ada tidaknya interaksi antara rasio umpan terhadap pelarut dan temperatur dalam
proses ekstraksi minyak. Manfaat penelitian ini adalah memberikan masukan dan informasi rasio
umpan terhadap pelarut dan temperatur yang terbaik pada ekstraksi biji kemiri sehingga dapat
meningkatkan pendayagunaan sumber daya alam biji kemiri dan dapat mendukung industri lainnya.
Metodologi penelitian dibagi menjadi empat bagian, yaitu tahap perlakuan awal, tahap percobaan
pendahuluan, tahap ekstraksi, dan tahap pemurnian. Penentuan pengaruh variabel terhadap hasil
percobaan dilakukan dengan rancangan percobaan. Kesimpulan yang dapat dianbil dari penelitian
ini adalah rendemen dan yield maksimum diperoleh pada rasio umpan terhadap pelarut 1:8 dan
temperatur 50oC, minyak dengan kualitas terbaik dari penelitian ini diperoleh pada kondisi rasio
umpan terhadap pelarut 1:8 dan seluruh temperatur yang divariasikan, dan terdapat interaksi antara
rasio umpan terhadap pelarut dan temperatur pada ekstraksi minyak dari biji kemiri.