Show simple item record

dc.contributor.authorArlene, Ariestya
dc.contributor.authorSuharto, Ign.
dc.contributor.authorSusatio, Budi
dc.date.accessioned2012-08-16T04:21:23Z
dc.date.available2012-08-16T04:21:23Z
dc.date.issued2009-12-17
dc.identifier.citationBailey, J.E., D.F. Ollis, (1986), “Biochemical Engineering Fundamentals”, 2nd Edition, McGraw-Hill Book Company, Rome Bernardini,E, (1982), “Oil and Fats”, Publishing House, Rome Bernasconi, (1995), “Teknologi Kimia Bagian 2”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Brown, (1950), “Unit Operation”, Webster school and office supplier co., Manila Cripps, M.H., (1973), “The Process, The Market, and The Future in Proceeding of The Conference of Spices”, Tropical Product Institute, London Earle, R.L., (1983), “Unit Operation in Food Processing”, 2nd Ediion. Pergamon Press, Oxford Geovani, M., (2000), “Pengaruh Ukuran Partikel Biji Kemiri dan Jenis Pelarut dalam Ekstraksi Batch terhadap Pembuatan Minyak Kemiri”, Bandung Hardjosuwito, B., (1982), “Ekstraksi Lemak Biji-Bijian”, Menara Perkebunan, Bogor Ir.Sunanto, Hatta, Bsc, MS, (1994), “Budidaya Kemiri Komoditas Ekspor”, Kanisius, Yogyakarta Karnofsky, G., (1949), “The Theory of Solvent Extraction”, JAOCS. 26 Ketaren, S., (1986), “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan”, UL Press, Jakarta Perry, R.H., and D.Green, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 6th Edition, McGraw-Hill Book Company, Singapore Wan, P.J, D.R. Pakarinen, R.J. Hron, Sr., O.L. Richard and E.J. Conkerton, (1995), “Alternative Hydrocarbon Solvent for Extraction”, JAOCS. 72 Wiley, (1978), “Journal of Food Science”, USAen_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1913
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Tanaman kemiri merupakan salah satu tanaman asli Kepulauan Maluku yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat biasanya menggunakan kemiri sebagai bumbu masak dan obat tradisional. Tanaman kemiri memiliki banyak manfaat. Kayu batangnya dapat dibuat sebagai bahan pulp dan kayu korek api sedangkan minyaknya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, penyubur rambut, bahkan dapat digunakan sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh temperatur dalam proses ekstraksi terhadap perolehan dan kualitas minyak kemiri, mempelajari pengaruh rasio umpan terhadap pelarut (F:S) dalam proses ekstraksi terhadap perolehan dan kualitas minyak kemiri, dan mempelajari ada tidaknya interaksi antara rasio umpan terhadap pelarut dan temperatur dalam proses ekstraksi minyak. Manfaat penelitian ini adalah memberikan masukan dan informasi rasio umpan terhadap pelarut dan temperatur yang terbaik pada ekstraksi biji kemiri sehingga dapat meningkatkan pendayagunaan sumber daya alam biji kemiri dan dapat mendukung industri lainnya. Metodologi penelitian dibagi menjadi empat bagian, yaitu tahap perlakuan awal, tahap percobaan pendahuluan, tahap ekstraksi, dan tahap pemurnian. Penentuan pengaruh variabel terhadap hasil percobaan dilakukan dengan rancangan percobaan. Kesimpulan yang dapat dianbil dari penelitian ini adalah rendemen dan yield maksimum diperoleh pada rasio umpan terhadap pelarut 1:8 dan temperatur 50oC, minyak dengan kualitas terbaik dari penelitian ini diperoleh pada kondisi rasio umpan terhadap pelarut 1:8 dan seluruh temperatur yang divariasikan, dan terdapat interaksi antara rasio umpan terhadap pelarut dan temperatur pada ekstraksi minyak dari biji kemiri.en_US
dc.publisherFT-LPPM UMSen_US
dc.subjectekstraksien_US
dc.subjectkemirien_US
dc.subjectminyaken_US
dc.subjectpelaruten_US
dc.subjecttemperaturen_US
dc.titlePENGARUH RASIO UMPAN TERHADAP PELARUT DAN TEMPERATUR DALAM EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SECARA BATCH TERHADAP PEROLEHAN MINYAK DARI BIJI KEMIRI (Aleurites moluccana)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record