Show simple item record

dc.contributor.authorSagala, Saut Aritua Hasiholan
dc.contributor.authorYasaditama, Hadian Idhar
dc.date.accessioned2012-09-05T05:10:47Z
dc.date.available2012-09-05T05:10:47Z
dc.date.issued2012-07
dc.identifier.citationBPS Jawa Barat. 2009. Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Padi Jawa Barat. Diakses dari http://jabar.bps.go.id/index.php/pertanian/21-luas-panen-hasil-per-hektar-danproduksi- padi-jawa-barat pada 28 Juli 2011 Coppola, D. 2007. Introduction to International Disaster Management. Oxford. Elsevier Cutter, Susan L., Mitchell, Jerry T., Scott, Michael S. 2000. Revealing the Vulnerability of People and Places: A Case Study of George Town County, South Carolina. Annals of the Association of American Geographers, 90(4), p. 713-737. Blackwell Publishers. Cutter, Susan L., Boruff, Bryan J., Shirley, W. Lynn. 2003. Social Vulnerability to Environmental Hazards. Southwestern Social Science Association. Dinas Pariwisata Jawa Barat. 2010. Wisata Pegunungan-Gunung Papandayan. Diakses dari http:/ /disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=34&lang=id pada 18 Juni 2011 ESDM. 2007. Peningkatan Status G. Papandayan menjadi Waspada. Diakses dari http:// p s d g . b g l . e s d m . g o . i d / index.php?option=com_content&view=article&id=513:peningkatan-statusgpapandayan- menjadi-waspada&catid=8:geology pada 18 Juni 2011 ESDM. 2008. Status Aktivitas Gunung Papandayan Ditingkatkan. Diakses dari http:// www.esdm.go.id/berita/geologi/42-geologi/1658-status-aktivitas-gunungpapandayan- ditingkatkan.html pada 18 Juni 2011 Fauzi, Y., Susilo, B. dan Mayasari, Z. 2009, Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG), Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 101-111 Fothergill, A. 1996. Gender, Risk, and Disaster. International Journal of Mass Emergencies and Disasters, March 1996, Vol. 14, No.1, pp. 33-56. Department of Sociology, The Natural Hazards Center, University of Colorado, Colorado. Hadisantono, R. D., Sumpena, A. D., and Santoso, M. S. 1998. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Papandayan Provinsi Jawa Barat. Direktorat Vulkanologi. Kecamatan Cisurupan dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut Kelompok Keilmuan Geodesi ITB. Pemantauan Deformasi Gunungapi Papandayan dengan GPS. Diakses dari http://geodesy.gd.itb.ac.id/?page_id=288 pada 15 November 2011 Kompas. 2011. Gunung Papandayan Siaga. Diakses dari http://regional.kompas.com/read/ 2011/08/13/08025542/Gunung.Papandayan.Siaga pada 13 Agustus 2011 Lavigne, Franck. 1999. Lahar Hazard Micro-Zonation and Risk Assessment in Yogyakarta City, Indonesia. Geo Journal 49: 173–183. Netherlands. Kluwer Academic Publishers Lirer, L., Vitelli, L. 1998. Volcanic Risk Assessment and Mapping in the Vesuvian Area Using GIS. Natural Hazards 17:1-15 Mutalazimah, Handaga, B., Sigit, A. Aplikasi Sistem Informasi Geografis pada Pemantauan Status Gizi Balita di Dinas Kesehatan Sukoharjo, Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009, 153-166 Pareschi, M. T., Cavarra, L., Favalli, M., Giannini, F., Meriggi, A. 2000. GIS and Volcanic Risk Management. Natural Hazards 21: 361-379. Netherlands. Kluwer Academic Publishers. Pemerintah Kabupaten Garut. 2011. Profil Ekonomi. Diakses dari http:// www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/ekonomi_profile_domestik pada 28 Juli 2011 Permen ESDM (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunung Api, Gerakan Tanah, Gempa Bumi, dan Tsunami PKPU. 2002. Laporan Bencana Alam Gunung Papandayan, Garut Jawa Barat. Diakses dari http://www.pkpu.or.id/news/laporan-bencana-alam-gunung-papandayan-garut-jawabarat pada 18 Juni 2011 Prahasta, E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Informatika. Bandung. PVMBG. 1998. Gunung Papandayan. Diakses dari www.garutkab.go.id/galleries/pdf_link/ sekilas/gunung_papandayan.pdf pada 1 April 2011 Quesada, Jose Fernando Aceves, Salgado, Jesus Diaz, and Blanco, Jorge Lopez. 2007. Vulnerability Assessment in A Volcanic Risk Evaluation in Central Mexico through A Multicriteria- GIS Approach. Nat Hazards (2007) 40:339–356. Springer Science+Business Media B.V. Sagala, S. and Bisri, M. 2011 Perencanaan Tata Ruang Berbasis Kebencanaan di Indonesia, dalam Anwar, H. dan Haryono, H. (2011) Perspektif Kebencanaan dan Lingkungan di Indonesia: Studi Kasus dan Pengurangan Dampak Risikonya. Penerbit Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Thouret, J. C., and Lavigne, Franck. 2000. Hazards and Risks at Gunung Merapi, Central Java: A Case Study. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction). 2005. Hyogo Framework for Action 2005-2015: Building the Resilience of Nations and Communities to Disasters. World Conference on Disaster Reduction 18-22 January 2005. Kobe, Hyogo, Japan. United Nations. 2002. Living With Risk: A Global Review of Disaster Reduction Initiatives. United Nations/Inter-Agency Secretariat of the International Strategy for Disaster Reduction. Geneva: UN/ISDR Utami, P. 2008. Measuring Social Vulnerability in Volcanic Hazards: The Case Study of Merapi Volcano, Indonesia. University of Bristol Dissertation in degree of Master of Science in Science of Natural Hazards in the Faculty of Science Westen, C. J. v., Montoya, Lorena, Boerboom, Luc. 2002. Multihazard Risk Assessment Using GIS in Urban Areas: A Case Study for the City of Turrialba, Costa Rica. The Regional Workshop on Best Practices in Disaster Mitigation. International Institute for Geoinformation Science and Earth Observation (ITC), Enschede, The Netherlands and Elena Badilla Coto, Universidad de Costa Rica, San Jose, Costa Rica Wisner, B., Blaikie, P., Cannon, T., Davis, I. 2004. At Risk: Natural Hazards, People’s Vulnerability and Disaster. London. Routledge Wittiri, S. R. 2004. Gunung Api Indonesia. Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.en_US
dc.identifier.issn0852-2682
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1951
dc.description.abstractAnalisis risiko merupakan sebuah tahap penting di dalam manajemen bencana. Analisis risiko memuat informasi yang berguna bagi pengambil keputusan dan komunitas pada masa sebelum bencana, saat bencana, dan setelah bencana terjadi. Akan tetapi keberadaan analisis risiko di Indonesia sendiri, khususnya terkait gunungapi aktif masih sangatlah terbatas. Tulisan ini menyajikan analisis risiko pada Gunung Papandayan (2.665 m), sebuah gunungapi yang paling aktif di Jawa Barat. Unit analisis di dalam penelitian ini mengikuti batas administrasi desa, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan sampai pada level desa dengan menggunakan SIG. Analisis bahaya dilakukan dengan mengacu pada peta bahaya resmi yang diproduksi PVMBG, sementara itu analisis kerentanan dilakukan pada 3 sub-analisis, yaitu kerentanan fisik (7 indikator), kerentanan sosial (7 indikator), dan kerentanan ekonomi. Analisis bahaya dan kerentanan ditumpangsusunkan untuk menghasilkan risiko, yang kemudian dibuat menjadi peta risiko. Temuan menunjukkan bahwa desa-desa yang berlokasi dekat dengan arah kawah memiliki nilai risiko yang relatif lebih besar disbanding desa lain. Hasil dari peta risiko ini nantinya dapat diintegrasikan sebagai sebuah referensi dalam membuat perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectbahayaen_US
dc.subjectkerentananen_US
dc.subjectpapandayanen_US
dc.subjectpenilaian risikoen_US
dc.subjectSIGen_US
dc.titleANALISIS BAHAYA DAN RESIKO BENCANA GUNUNGAPI PAPANDAYAN (STUDI KASUS: KECAMATAN CISURUPAN, KABUPATEN GARUT)en_US
dc.title.alternativeHazard and Disaster Risk Anlysis of Papandayan Volcano (Case Study: Cisurupan, Garut Regency)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record