Show simple item record

dc.contributor.authorSampebulu, Victor
dc.date.accessioned2012-09-06T18:36:57Z
dc.date.available2012-09-06T18:36:57Z
dc.date.issued2011-05
dc.identifier.citationIdron, G.M. (1968). “Hydration of Portland Cement Paste at High Temperature Under Atmospheric Pressure.” Proceedings of The 5th International Symposium on The Chemistry of Cement, Vol III, Tokyo, pp.411-428. Matsufuji, Y, Ohkubo, T., Harada S and Sampebulu’, V. (1988). “A Study on strength of Concrete Mixed and Cast in High Temperature Ambience.” Proceeding of The Japan Concrete Institute, Vol.10, No.2, 1988, pp. 277-280. Matsufuji, Y, Shigetoku K and Sampebulu’, V. (1986) “Properties of Open Pores Aggregate Concrete in Hot Weather.” The Cement Association of Japan, 1986, pp.124-127 Neville, A.M. (1982). Properties of Concrete, Pitman Books Limited, Third Edition, 1982, p572. Sampebulu’, V. (1988). “A Basic Study on The Properties of Hot Weather Concrete.” Dissertation of Doctor’s Degree, pp.131- 145. Sampebulu’, V. (2001). “Pengaruh Cuaca Panas terhadap Kualitas Beton.” National Seminar of Indonesia, Makassar, 2001, The 5th Paper. Sampebulu’, V. (2008). “Deleterious Water Effect on Reinforced Concrete Used in Building. Proceeding of International Seminar on Green Architecture and Environment: Towards Green Compact Cities, 2008, pp.193-202.en_US
dc.identifier.issn1411-8904
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1974
dc.description.abstractUmumnya beton yang dibuat di daerah cuaca panas selalu diikuti dengan penurunan kekuatan tekan dan tarik. Kehilangan banyak air campuran di dalam badan beton lebih banyak disebabkan oleh penguapan air atau uap air selama masa beton segar dan keras. Alternatif lain dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Agregat berpori jenuh air yang menyerap lebih banyak air dari pada agregat batu pecah diharapkan dapat menyelesaikan masalah kekurangan air di dalam badan beton. Biasanya agregat flyash berpori yang digunakan untuk beton ringan akan selalu dihubungkan dengan rendahnya kekuatan. Kandungan air yang banyak di dalam agregat flyash, bukan bagian faktor air semen, akan menyebar keluar ke dalam pasta semen keras dan kering untuk melanjutkan proses hidrasi, mekanisme ini disebut “selft-curing” dan akan meningkatkan produk hidrasi yang berarti meningkatkan kekuatan. Eksperimen sudah dilakukan di dalam ruangan bertemperatur antara 20oC- 40oC dan dengan kelembaban konstan. Hasilnya, self-curing yang terjadi di dalam badan beton yang menggunakan agregat flyash jenuh air telah memberikan kekuatan tekan dan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton agregat batu pecah dan beton ringan agregat flyash jenuh air tetapi dilapisi zat waterproofing (jenis silanol). Meskipun pada temperatur tinggi self-curing memberikan pengaruh memuaskan terhadap kekuatan tekan dan tarik beton agregat flyash karena adanya kekuatan rekat lebih baik di sekitar permukaan agregat flyash.en_US
dc.subjectperawatan sendirien_US
dc.subjectbeton cuaca panasen_US
dc.subjectkekuatan rekaten_US
dc.subjectagregat abu-terbangen_US
dc.subjectagregat berpori jenuh airen_US
dc.titleMENINGKATNYA KEKUATAN BETON CUACA PANAS DENGAN PERAWATAN SENDIRI PADA AGREGAT BERPORI BASAHen_US
dc.title.alternativeINCREASE ON STRENGTHS OF HOT WEATHER CONCRETE BY SELF-CURING OF WET POROUS AGGREGATen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record