Show simple item record

dc.contributor.authorHapsari Sulistya K
dc.contributor.authorSunarto
dc.date.accessioned2013-04-13T07:56:20Z
dc.date.available2013-04-13T07:56:20Z
dc.date.issued2013-03-23
dc.identifier.citationHealth Mass Research Paper. 2005 June 23. [cited 2006 Mei 11]; available from URL:http://hmrpjs. blogspot.com/. Lisdiana. Waspada terhadap kelebihan dan kekurangan gizi. Jakarta : Trubus Agriwidya; 1998: hal 27-28. Lora Sri Nofi. Efektifitas formula kedelai sebagai makanan tambahan terhadap status gizi anak usia pra sekolah di Taman Kanak-kanak Islam Bamadita Rahman tahun 2004. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Dietetic II. Bandung, 2005 : hal 426. Soekirman. Ilmu gizi dan aplikasinya. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. 2000: hal 62-65, 83-86, 90. Depkes dalam menangani gizi buruk di Indonesia . [online]. 2006 March 13. [cited 29 June 2006]; available from : URL : http://www.depkes.go.id/index.php. Lina Matanah. Laporan F III Gizi. Puskesmas Sidorejo Lor. Salatiga. April 2006. Jalal. Survey diit. Pengukuran konsumsi makanan. Kursus singkat epidemiologi gizi. Jakarta: FKMUI; 1991. Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Menteri Kesehatan RI; 2005. Sugini. Hubungan asupan energi-protein, praktek pemberian makanan dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita di Desa Sriwulan dan Tabet Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang; 2004. Lestari Diyah. Hubungan asupan energi, asupan protein, riwayat infeksi, dan pola asuh dengan status gizi anak balita di Desa Sembungharjo Kecamatan genuk Semarang. Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi. Semarang; 2002. Assofatin Nuchus. Determinan gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Wedarijaksa I Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang; 2004. Idrus Jus’at. Penyimpangan positif masalah KEP di Jakarta Utara dan di Pedesaan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Prosiding WNPG VII. Jakarta : LIPI; 2000 : hal 153-156. Diyah Haryanti. Faktor status gizi dan perilaku sebagai determinan gizi buruk balita usia 12-60 bulan di Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Semarang. Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi. Semarang; 2004. Suhardjo. Berbagai cara pendidikan gizi. Cetakan 2. Jakarta : Bumi Aksara; 2003:hal 20-26. Supariasa Nyoman Dewa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian status gizi. Jakarta : Penerbit Buku ÿ Kedokteran EGC; 2002 : hal 13, 18, 56-58, 69-70, 76, 94-96, 187.en_US
dc.identifier.isbn978-979-636-148-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2878
dc.description.abstractLatarbelakang : Prevalensi gizi kurang balita di Desa Pulutan sebesar 6,9% lebih tinggi dari desa lain. Gizi kurang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi asupan makan, penyakit infeksi, pola asuh, pola makan, kebiasaan adat istiadat, pelayanan kesehatan, sanitasi, pendidikan, pengetahuan, ekonomi, politik, dan sosial. Tujuan : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor determinan kejadian gizi kurang anak usia 2-5 tahun di Desa Pulutan Kecamatan Sidorejo Salatiga. Metode : Metode yang digunakan adalah design rancangan case control. Populasi adalah seluruh anak usia 2-5 tahun yang berstatus gizi kurang dan berstatus gizi baik yang tinggal di Desa Pulutan. Jumlah kasus sebesar 21 anak dan jumlah kontrol sebanyak 21 anak yang diambil secara acak. Variabel bebas adalah pengetahuan ibu, pola asuh, asupan energi, asupan protein, dan riwayat infeksi. Variabel tergantung adalah status gizi balita. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri, data asupan energi dan protein diperoleh melalui recall 2x24 jam, data pengetahuan, pola asuh, dan riwayat infeksi (frekuensi sakit dan lama sakit) diperoleh dengan cara wawancara. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square atau Fisher Exact dan regresi logistik ganda. Hasil : Hubungan asupan protein dengan status gizi (x =4,725; p=0,03), hubungan pengetahuan, pola asuh, asupan energi, frekuensi sakit, dan lama sakit dengan status gizi (x 2 =0,404; p=0,525, x 2 =3,231; p=0,232, x 2 2 =1,003; p=0,317, p=0,752; p=0,766). Hasil uji regresi logistik ganda hubungan asupan protein dengan status gizi (R =0,347; p=0,042; RP=14,4), hubungan pengetahuan, pola asuh, asupan energi, frekuensi sakit, dan lama sakit dengan status gizi (p=0,261; RP=2,6, p=0,999; RP=2,8, p=0,802; RP=0,7, p=0,923; RP=0,9, p=0,963; RP=0,99). 2 Simpulan : Faktor utama yang mempengaruhi gizi kurang balita di Desa Pulutan adalah asupan protein.en_US
dc.publisherProgram Studi Gizi Fakultas Kesehatan UMS - MUPen_US
dc.subjectpengetahuanen_US
dc.subjectpola asuhen_US
dc.subjectasupan energien_US
dc.subjectasupan proteinen_US
dc.subjectriwayat infeksien_US
dc.subjectgizi kurangen_US
dc.subjectanak usia 2-5 tahunen_US
dc.titleFAKTOR DETERMINAN KEJADIAN GIZI KURANG ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGAen_US
dc.typeArticleen_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record