Pengembangan Model Integratif Berbasis Aspek Wacana Pada Pembelajaran Menulis Dongeng Peserta Didik SMP
Abstract
Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi
bangsa Indonesia adalah rendahnya nilai literasi. Salah satu
sebabnya adalah minat membaca dan menulis di kalangan
pelajar maupun masyarakat yang masih rendah. Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur
Ramly menjelaskan (2011) bahwa pelajaran bahasa Indonesia
masih menjadi pelajaran tersulit. Salah satu pemicunya
adalah peserta didik belum terbiasa membaca dan menulis
wacana dengan baik.
Sudah seharusnya guru bahasa Indonesia SMP
memiliki tanggung jawab menanamkan pembiasaan baca
tulis wacana melalui kompetensi yang dibelajarkan di
sekolah. Karena dugaan bahwa sastra lebih menyenangkan,
maka dalam penelitian ini dipilih kompetensi menuliskan
kembali dongeng kelas VII SMP. Agar lebih efektif,
selanjutnya kompetensi tersebut dipersingkat dengan istilah
kompetensi menulis dongeng.