Show simple item record

dc.contributor.authorSutopo, Anam
dc.date.accessioned2013-08-21T09:21:17Z
dc.date.available2013-08-21T09:21:17Z
dc.date.issued2013-03-01
dc.identifier.citationBaker, Mona. 1992. In Other Words: A Coursebook on Translation. Sage Publication: London. Basnet, Susan & Macquire. 1991. Translation Studies. London: Routlegde. Beekman, J. Dan Callow, John. 1974. Translating the Word of God. Michigan: Zondervan. Bell, Roger T.1991. Translation and Translating: Theory and Practice. London: Longman Group Ltd. Brislin., RW. 1976. Translation and Translating. London: CN Candlin Catford, J.C. 1974. A Linguistic Theory on Translation. London: Oxford University Press. Hui-juan, Ma. 2007. Exploring the differences between Jin Di’s translation theory and Eugene A. Nida’s translation theory. The Journal of Babel 53: 2 (2007), 98–111. issn 0521–9744 / e-issn 1569–9668 Larson, Mildred L. 1989. Penerjemahan Berdasar Makna. Terjemahan Kencanawati Taniran .Jakarta: Arcan. Leech, Geofrey. 1974. Semantics. Baltimore: pelican. Lyons, John., 1995. Semantics. Cambridge: Cambridge University Press. Machali, Rochayah. 2009. Pedoman bagi Penerjemah. Jakarta: Penerbit Kaifa Meschonnic, Henri. 2008. The Europe of translation. Journal of Translation Studies, Vol. 1, No. 1, 2008, 34_40 . ISSN 14781700 print/ISSN 1751-2921. Miyanda, Fewdays. 2007. Total Meaning and Equivalence in Translation. NAWA Journal of Language and Communication, June 2007. University of Bostwana. Nababan, M. Rudolf. 1997. Aspek Teori Penerjemahan dan Pengalihbahasaan. Surakarta: UNS Press __________________. 2003. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nababan, Nuraeni & Sumardiono. 2010. Pengembangan Model Penilaian Kualitas Terjemahan. Artikel Publikasi Ilmiah Penelitian Hibah Kompetensi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Newmark, Peter. 1981. Approaches to Translation. Germany: Pergamon Press. Nida,. E.A., 1975. Language Structure and Translation. Leaden: E.J Brill Nord, Christiane. 2001. Translating as a Purposeful Activity: Functionalist Approaches Explained. Shanghai: Shanghai Foreign Language Education Press Pym, Anthony. 2007. Natural and directional equivalence in theories of Translation .Target Volume 19 Issue 2 (2007), 271–294. issn 0924–1884 / e-issn 1569–9986 © John Benjamins Publishing Company Richards, Jack et al. 1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics. London: Longman Group Limited. Sadtono F, 1985. Pedoman Penerjemahan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sakri, Adjat.. 1985. Ihwal Menerjemahkan. Bandung: ITB _________. 1993. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB Samiati, Tarjana. 1998. Masalah Makna dan Pencarian Padanaan dalam penerjemahan. Makalah dalam Seminar S2 Linguistik. Surakarta: UNS Sang, Jian dan Zhang, Grace. 2008. Communication across languages and cultures: A perspective of brand name translation from English to Chinese. Journal of Asian Pacific Communication 18:2 (2008), 225–246. doi 10.1075/japc.18.2.07san ISSN 0957–6851 / E-ISSN 1569– 9838 Subroto. 1999. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media Yusuf Suhendra.1994. Teori Terjemah. Bandung: Mandar Maju. Widyamartana, A. 1989. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.en_US
dc.identifier.isbn978-979-1032-99-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3417
dc.description.abstractPenerjemahan pada dasarnya mengalihkan pesan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Tentu saja, pengalihan pesan ini tidak mudah dilakukan. Ketika penerjemah mengalihkan pesan, dia tidak saja berhadapan dengan bahasa yang digunakan tetapi juga budaya yang menyelimuti kedua bahasa tersebut. Jadi, penerjemahan merupakan kegiatan yang kompleks. Oleh karena itu, ketika menerjemahkan teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, penerjemah harus memperhatikan aspek-aspek dalam berkomunikasi. Menerjemahkan juga memiliki arti yang menyerupai prinsip dasar berkomunikasi, yaitu menyampaikan pesan dengan benar. Hal ini berarti penerjemah harus bisa menyampaikan makna atau pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Meschonnic (2008: 340) menjelaskan bahwa “translating is an act of language, and every act of language implies an ethics of language”. Pendapat ini mengandung maksud bahwa penerjemahan merupakan suatu tindakan bahasa, dan tiap-tiap tindakan bahasa itu menyiratkan suatu etika bahasa. Setiap siratan bahasa ini mempunyai pesan yang berlainan. Oleh karena itu, dalam menyampaikan pesan atau informasi tersebut, penerjemah akan berhadapan dengan olah makna pada kata, frasa, klausa dan kalimat. Dengan kata lain, pemahaman terhadap makna atau pesan sangat penting dalam dunia penerjemahan. Catford (dalam Sang dan Zhang, 2008: 229) menjelaskan bahwa “translation is an operation performed on languages: a process of producing one language based on the knowledge of another language”. Pendapat ini mengandung pengertian bahwa penerjemahan merupakan bentuk penggunaan bahasa, penerjemahan juga sebagai proses yang menghasilkan penggunaan satu bahasa berdasarkan pengetahuan bahasa lain. Hal ini berarti bahwa ketika orang memahami dua bahasa atau lebih, dia bisa mengalihkan pesan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Dengan kata lain, proses penerjemahan merupakan proses reproduksi makna atau pesan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectBahasa Indonesiaen_US
dc.titleKesantunan Berbahasa dalam Penerjemahan sebagai Refleksi Aspek Keberterimaanen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record