Show simple item record

dc.contributor.authorAndayani, Tri
dc.date.accessioned2013-09-26T07:50:04Z
dc.date.available2013-09-26T07:50:04Z
dc.date.issued2013-03-01
dc.identifier.citationBambang Kaswanti Purwo. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa Menyibak Kurikulum1984. Kanisius: Malang. Budhi Setiawan. 2006. Pragmatik Sebuah Pengantar. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Muladi. 2006. “Revitalisasi Jati Diri Bangsa”. Makalah disajikan dalam Diskusi Panel yang Diselenggarakan Biro Organisasi dan Humas, Deputi Mensesneg Bid. Sumber Daya Manusia bersama Biro Kewilayahan dan Wawasan, Deputi Seswapres Bid. Pol. Di Kantor Sekretariat Negara RI , Jakarta, 14 Juni 2006. Muslim Nurdin, dkk. 1995. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: Alfabeta. Imam Baehaqie. 2008. Pemelajaran Kesantunan Konstruktif: Upaya Merekonstruksi Akhlak Bangsa Melalui Pendidikan Bahasa dalam Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Kerja sama UNY dan Tiara Wacana. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rustono.1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press. Soeparno. 2008. Peran Teori Tagmemik dalam Mengatasi Korupsi dan Perselingkuhan dalam Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Kerja sama UNY dan Tiara Wacana. Sri Pujiastuti. 2008. Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Tiara Wacana. St. Y. Slamet. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). Suwito. 1985. Sosiolinguistik. Solo: Henary Offset.en_US
dc.identifier.issn978-979-1032-99-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3484
dc.description.abstractNegara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. Sila-sila Pancasila telah menjadi pedoman hidup sehari-hari. Alangkah indahnya negeri ini jika semua elemen penghuni negeri ini mempraktikkan sila-sila Pancasila. Keindahan negeri ini terbukti di antaranya adalah adanya kegiatan ritual sebagian rakyat terlihat baik. Setiap Ramadan masjid penuh dengan umat. Setiap tahun sekitar 200.000 warga Indonesia berhaji. Gereja-gereja tak kalah ramai dengan umat Kristiani. Pura tak kalah dengan aktivitas doa-doa untuk Sang Hyang Widhi. Gotongroyong masih ditemukan dalam menangani pekerjaan. Di desa-desa masih ditemukan kerukunan antartetangga atau antarkampung. Betapa indah budaya di nusantara ini. Peraga busana adat bergandengan sebagai wujud bhineka tunggal ika. Penghuni bumi pertiwi mengharap kedamaian dan kemajuan bangsa. Namun sebaliknya ada yang tidak wajar di negeri ini. Negeri yang indah dan makmur ini bergelar sebagai negara terkorup urutan ke-5 di dunia dari 146 negara. Hal tersebut diperkuat dengan data dari Transparancy International (2004) bahwa Indonesia sejajar dengan Negara Anggola, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Georgia, Tajikistan, dan Turkmenistan dalam hal korupsi.en_US
dc.publisherIkatan Alumni MPB bekerja sama dengan Magister Pengkajian Bahasa Program UMSen_US
dc.subjectBahasa Indonesiaen_US
dc.titleUpaya Mewujudkan Jati Diri Bangsa Melalui Pembelajaran Kesantunan Konstruktif Dalam Pendidikan Bahasaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record