PENETAPAN KADAR FORMALIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGAWET DALAM BAKMI BASAH DI PASAR WILAYAH KOTA SURAKARTA
Abstract
Formalin dapat digunakan sebagai pengawet, tapi tidak boleh digunakan
pada makanan karena bersifat toksis. Jika kadar formalin yang terkandung dalam
bakmi tersebut melewati nilai ambang batas aman, maka akan dapat berakibat
toksis, bahkan fatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
tidaknya dan seberapa besar formalin yang terkandung dalam bakmi basah yang
dijual di pasar wilayah kota Surakarta. Penelitian ini mengambil sampel bakmi
basah dari tiga pasar yaitu, pasar Legi, pasar Gedhe, dan pasar Kadipolo. Penetapan
kadar formalin dalam bakmi basah menggunakan metode spektrofotometri visibel,
dengan menggunakan pereaksi Schiff. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Dalam bakmi basah yang diperdagangkan di pasar tradisional di Surakarta
terkandung formalin yang banyaknya berbeda-beda antar pasar, dengan
kandungan rata-rata formalin sebesar 0,22 ± 0,1468 ppm.