AKTIVITAS ANTI-MIKROBIA KOKON Attacus atlas, L.
Abstract
Penelitian untuk menguji daya anti mikrobia kokon Attacus atlas dilakukan
dengan menginokulasikan Aspergillus niger dan Bacillus subtilis pada media
agar, kemudian diuji menggunakan metode agar difus. Hasil maserasi bubuk
kokon dengan konsentrasi: 1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5% serta kontrol diteteskan
ke dalam sumuran yang telah dibuat sebanyak 50ml, lalu diinkubasi selama 48
jam pada suhu 37oC. Pada pengujian ini diamati pertumbuhan mikrobia dan
zona penghambatannya. Pengujian lembaran dan bubuk kokon A atlas sebagai
pembungkus dan bahan pengawet makanan dilakukan dengan membungkus
makanan yang terbuat dari tepung beras murni tanpa bahan pengawet. Sebagai
kontrol digunakan makanan uji yang sama sekali tidak dibungkus, dibungkus
plastik, dibungkus kertas alumunium foil dan dibungkus kertas pembungkus kertas
biasa. Analisa kualitatif dilakukan dengan mengamati lamanya penghambatan
dan banyaknya genera morfologi koloni mikrobia yang tumbuh. Analisa kuantitatif
didasarkan pada luasan penutupan mikrobia pada makanan uji. Hasil pengujian
mikrobia tidak menghasilkan zone penghambatan, karena ekstrak kokon tidak
dapat berdifusi ke dalam media agar. Sedangkan pada pengujian aplikasi diperoleh
hasil bahwa makanan yang dibungkus dengan lembaran kokon yang ditaburi
dengan bubuk kokon tidak ditumbuhi mikrobia serta tidak rusak bentuk fisiknya.
Mikrobia tumbuh pada makanan yang dibungkus dengan bahan pembungkus
plastik, kertas alumunium foil dan kertas pembungkus biasa. Hal ini disebabkan
oleh konformasi amphipatik yang dimiliki serat sutera yang apabila berinteraksi
dengan membran sel mikrobia akan mempengaruhi permeabilitasnya. Hal ini
menyebabkan daya difusi maupun osmosisnya terganggu yang pada akhirnya
akan mengganggu metabolisme mikrobia.