Show simple item record

dc.contributor.authorIchsan, Muhamad
dc.contributor.authorSunarjono, Sri
dc.contributor.authorSudjatmiko, Aliem
dc.contributor.authorHartadi S, Musclih
dc.date.accessioned2013-11-07T21:29:02Z
dc.date.available2013-11-07T21:29:02Z
dc.date.issued2012-05-26
dc.identifier.citationAnonim, 2009, Modul Praktikum Bahan Perkerasan, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Erbreeht, R., konig, H., 2003, Tabel Referensi Lengkap, (matematika, fisika, astronomi, kimia, biologi, dan informatika), Berlin: Volk und Wissen Sunarjono, S., Riyanto, A., Sugiyatno, Sudjatmiko, A., 2008, Studi Mekanika Aspal, Mekanika Tanah Dan Rekayasa Alat Untuk Bahan Perkerasan Jalan, Proposal Inpru UMS, diakses Tanggal 21 Desember 2012. http://teknik.ums.ac.id/?pilih=news&aksi=lihat&id=123. Sunarjono, S., Riyanto, A., Sugiyatno, Sudjatmiko, A., 2009, Studi Mekanika Aspal, Mekanika Tanah Dan Rekayasa Alat Untuk Bahan Perkerasan Jalan, Laporan Akhir Tahap Tahun I, Inpru UMS. Suyadharma, H., Wigroho, H. Y., 1998, Alat-alat Berat, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Wikipedia, 2009, Circular segment, Diakses Tanggal 21 Desember 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Circular_segment.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3760
dc.description.abstractAPRS (Alat Pemadat Roller Slab) telah dimanufaktur di Laboratorium Teknik Sipil UMS. APRS adalah alat untuk memadatkan campuran aspal. Secara khusus, alat ini digunakan untuk menyiapkan benda uji di laboratorium. Alat ini dibuat untuk menyesuaikan proses pemadatan yang ada di lapangan, yaitu mendekati tandem roller. Alat yang baru ini perlu dievaluasi kinerjanya, terutama untuk mengetahui apakah seluruh komponen alat telah mampu menghasilkan produk yang berkualitas, mudah dioperasikan, serta aman bagi operatornya. Artikel ini melaporkan hasil penelitian pengembangan komponen APRS dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya. Penelitian dilakukan menggunakan metode review desain dan pengamatan langsung kinerja APRS. Hasil pengamatan dianalisis untuk mengetahui kebutuhan komponen tambahan APRS. Komponen tambahan kemudian didesain sebagai blueprint pelaksanaan manufaktur. Berdasarkan review desain awal APRS diketahui beberapa kekurangan, yaitu (a) alat ini belum secara penuh bersesuaian dengan model pemadatan di lapangan karena hanya menggunakan roda baja, (b) struktur kerangka perlu diperkuat, (c) kecepatan roda tidak dapat bervariasi, dan (d) desain awal masih kurang stabil dan perlu perbaikan agar dapat bekerja lebih maksimal. Berdasarkan uji coba APRS diketahui ada beberapa kekurangan, yaitu: (a) kesulitan mengangkat roda dan batang tekan karena terlalu berat, (b) kesulitan saat mengeluarkan sampel dari loyang, (c) pencampuran aspal tidak praktis dan sulit dikerjakan, (d) belum dilengkapi komponen beban, (e) terjadi retakan pada permukaan sampel karena gilasan yang belum tuntas. Kriteria yang digunakan dalam pengembangan komponen APRS adalah: (1) aman pada waktu menaikkan beban roller dan beban dengan pemberat, (2) aman saat menuangkan benda uji pada loyang/meja kerja, (3) aman pada waktu menurunkan beban roller dan beban dengan pemberat, dan (3) aman waktu menjalankan APRS supaya tidak ada kecelakaan. Berdasarkan analisis menyeluruh disimpulkan bahwa APRS masih memerlukan lima komponen tambahan. Kelima komponen telah didesain dan sebagian telah dimanufaktur. Lima komponen tersebut adalah: (1) pemasangan trolli, (2) extruder, (3) dudukan core drill, (4) mixer, (4) beban tambah, dan (5) penambahan roda karet.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectDesain alaten_US
dc.subjectkomponen alat pemadaten_US
dc.subjectRoller Slaben_US
dc.subjectlaboratoriumen_US
dc.titlePengembangan Komponen Aprs untuk Pemadat Campuran Aspal di Laboratoriumen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record