Show simple item record

dc.contributor.authorErvianto, Wulfram I.
dc.contributor.authorSoemardi, Biemo W.
dc.contributor.authorAbduh, Muhamad
dc.contributor.authorAbduh, Muhamad
dc.contributor.authorSurjamanto
dc.date.accessioned2013-11-07T21:34:26Z
dc.date.available2013-11-07T21:34:26Z
dc.date.issued2012-05-26
dc.identifier.citationArif, M, Egbu, C, Haleem, A, Ebohon, J, & Khalfan, M, 2009 „Green construction in India: gaining a deeper understanding‟, Journal of Architectural Engineering, hh. 10-13. Augenbroe, G., dan Pearce, A. R., 1998, Sustainable construction in the United State of America: A perpective to the year 2010, Georgia Institute of Technology, Georgia. (http:// web.mac.com/urbangenesis/iWeb/Products/Publications_files/BC001.pdf). Bakhoum, E. S., dan Brown D. C., 2012, Developed Sustainable Scoring System For Structural Materials Evaluation, Journal of Construction Engineering And Management, 110-119. Corus, 2006, Sustainable steel construction: The design and construction of sustainable building. (http://www.tatasteelconstruction.com/file_source/StaticFiles/Construction/Library/sust ainable%20steel%20construction.pdf) Dardak, H., 2012, Konferensi Nasional Infrastruktur, Universitas Indonesia, Jakarta Du Plessis, Chrisna, Edit., 2002: Agenda 21 for Sustainable Construction in Developing Countries‟ Pretoria: Capture Press. Ervianto, W. I., 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau, Penerbit ANDI, Yogyakarta. http://bisnis.vivanews.com. http://dds.bps.go.id/diunduh 14 Mei 2012. Konstruksi Edisi Mei, 2010. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional 2007, Konstruksi Indonesia 2030 untuk kenyamanan Lingkungan Terbangun, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional, Jakarta. Salim, E., 2010, Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, Gramedia, Jakarta.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3761
dc.description.abstractKonsep pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar utama yang saling terkait yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan hidup. Dalam KTT Bumi disepakati pola pembangunan baru yang diterapkan secara global yang disebut dengan Environm entally Sound and Sustainable Development (ESSD), di Indonesia dikenal dengan Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan (PBBL). Tujuannya tidak lain adalah untuk melestarikan alam agar tetap layak untuk tinggal bagi generasi mendatang. Turunan dari PBBL adalah konstruksi berkelanjutan yang bertujuan melakukan penghematan bahan dan pengurangan limbah serta kemudahan pemeliharaan bangunan pasca konstruksi. Berdasarkan data runtun statistik konstruksi tahun 1990 sampai dengan 2010 nilai konstruksi cenderung mengalami peningkatan, yang berarti bahwa pemakaian sumberdaya alam akan semakin tinggi dan jumlah limbah konstruksi yang dibuang ke lingkungan semakin besar. Jika pembangunan tidak dikelola dengan baik maka akan berakibat terjadinya bencana lingkungan di masa mendatang. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji cara-cara pembangunan yang ramah lingkungan, lebih difokuskan pada aspek material konstruksi yang berkelanjutan. Kajian dilakukan pada rencana pembangunan jembatan Selat Sunda. Hasil dari kajian diperoleh bahwa emisi yang ditimbulkan oleh material konstruksi sebesar 1.972.613 ton CO2 ekivalen. Selain itu perlu perhatian pada saat umur kelayakan berakhir maka akan menimbulkan limbah dalam jumlah sangat besar sehingga perlu waste management plan.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectKeberlanjutanen_US
dc.subjectMaterialen_US
dc.subjectJembatan Selat Sundaen_US
dc.titleKajian Aspek Keberlanjutan Material Konstruksi Jembatan Selat Sundaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record