Show simple item record

dc.contributor.authorUyun, Zahrotul
dc.date.accessioned2013-12-13T07:21:16Z
dc.date.available2013-12-13T07:21:16Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationAl-Qur’an dan Termajahnya (2008). Semarang: PT karya Toha Putra Anisa, R. (2013) http://rifkaanisa.blogdetik.com/2013/01/21/problematika-aborsi-di-indonesia/ Diakses tanggal 3 Mei 2013 Gunarsa, YSD. (2005). Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Hawari, D. (2006). Aborsi: Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Nurohmah, A. (2013). Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini Dalam Keluarga. http://psg.uii.ac.id/index.php/RADIO/Amin-Nurohmah.html. Diakses tanggal 21 April 2013 Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV Sagung Seto Syahidin. (2005). Aplikasi Metode Pendidikan Qur’ani Dalam Pembelajaran Agama di Sekolah. Tasikmalaya: Pondok Pesantren Suryalaya Tim Majlis tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2004). Tanya Jawab Agama Jilid 3. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Pers Suara Muhammadiyah. Tanpa nama. (2012). “Banyak Siswi SMP-SMA Aborsi” http://www.tempo.co/read/news/01/31/173458110/2012-Banyak-Siswi-SMP-dan-SMA- Aborsi. Diakses Tanggal 13 April 2013 http://www.hidayatjayagiri.net/2013/01/memahami-fungsi-dan-peran-orang-tua/html. Diakses tanggal 13 April 2013 http://www.tempo.co/read/news/ 01/31/173458110/2012-Banyak-Siswi-SMP-dan-SMA-Aborsi Jum’at 3 Mei 2013en_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3963
dc.description.abstractDampak globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, industrialisasi dan modernisasi, telah menimbulkan perubahan-perubahan sosial yang amat cepat. Perubahanperubahan sosial yang dimaksud antara lain meningkatnya perilaku seks pranikah, kehamilan di luar nikah yang dilakukan oleh remaja, sebagai akibat berubahnya nilai-nilai kehidupan keluarga dan masyarakat. Kehamilan yang tidak diinginkan membawa dampak pada dilakukannya aborsi yang dapat membawa resiko kematian pada remaja. Dengan demikian pendidikan kesehatan reproduksi amat penting untuk dilakukan, mengingat masih banyak remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi. Pendidikan tersebut juga diperlukan agar remaja dapat menghindari perilaku seks yang beresiko, yang membahayakan kesehatan reproduksi dan seksualnya. Oleh karena itu orangtua sangat berperan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Bila remaja tidak mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang kesehatan reproduksi dari orangtua, maka remaja rentan terhadap sumber-sumber informasi dari luar yang salah tentang seks. Islam secara langsung maupun tidak langsung mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan reproduksi wanita, berupa pelarangan berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom, menganjurkan pernikahan, tidak berhubungan ketika istri sedang haid, memberi petunjuk pada wanita agar mengatur kelahiran. Pelarangan atau anjuran dalam Islam dalam masalah kesehatan reproduksi, sebagai bentuk perlindungan pada wanita agar reproduksi menjadi sehat dan bertanggung jawab.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectperan orangtuaen_US
dc.subjectpendidikan kesehatan reproduksien_US
dc.titlePeran Orangtua dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record