dc.identifier.citation | Alim, Nur. (2011). Pendidikan Seks Bagi Remaja Dalam Islam. http://zona99.blogspot.com/2011/11/pendidikan-seks-bagi-remaja-menurut.html diakses pada tanggal 19 September 2012 Komunikasi Seksualitas secara Islami oleh Orangtua terhadap Anak sebagai Salah satu Alternatif Pendidikan Seks untuk Mengatasi Persoalan Kesehatan Reproduksi Remaja | 355 Setyawati [hal.344-355] Athar, Shahid. (2004). Bimbingan Seks bagi Kaum Muda Muslimin. Jakarta: Pustaka Zahra Burgess V, Dziegielewski SF, Green CE. (2005). Improving Comfort about Sex Communication between Parents and Their Adolescents: Practice-Based Research within A Teen Sexuality Group. Brief Treatment and Crisis Intervention. 5:379-390. Davies, Martin. (2000). The Blackwell Encyclopedia of social work. Wiley-Blackwell. p. 245. Hutchinson MK, Montgomery AJ. Parent Communication and Sexual Risk among African Americans. (2007). West J Nurs Res.; 29:691. International Planned Parenthood (IPPF)/ Western Hemisphere Region. (2009). Available from :www.ippfwhr.org/en/resources/g;ossary Jaccard J, Dodge T, Dittus P. Parent-Adolescent Communication about Sex and Birth Control: A Conceptual Framework. (2002). New Direction for Child and Adolescent Development. 2002; 97. Jahanath, Suloshini. 2012.Arrow for change. Implementing Sexuality Education In asia and The Pasific: Progress and gaps. Vol 18.No.2 Madani, Yusuf. (2003). Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam: panduan bagi Orangtua, Guru, Ulama dan Kalangan Lainnya. Jakarta: Pustaka Zahra Mujtahid. (2011). Pendidikan Seks Bagi Remaja. http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477:pendidikan-seksbagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210 diakses pada tanggal 19 September 2012 Pratiwi, Niken. (2011). Pendidikan Sex Bagi Anak Dalam Islam. http://zillamoslem.multiply.com/journal/item/125/Pendidikan_Seks_Untuk_Anak_Dalam_ Islam diakses pada tanggal 19 September 2012 Rahman,Afzal ur. (2007). Ensiklopedi Ilmu dalam al Qur’an. Jakarta:Mizan Resnick MD et al. (1997). Protecting adolescents from harm: findings from the National Longitudinal Study on Adolescent Health. JAMA 1997;278:823-32. Septi,Diana.2011. Pentingnya Pendidikan Seks. http://belajarpsikologi.com/ pentingnya- pendidikan-seks-sex-education/ diakses pada tanggal 19 September 2012 Setyawati, Rr.,., Naimah, Tri. (2012). Model Keluarga Kompak Melalui Pengembangan Komunikasi Terpadu antara Orangtua dan Anak untuk Mengatasi Perilaku Seks Pranikah remaja di Purwokerto Selatan. Prosiding Seminar Nasional Parenting and Education About Sex. Fakultas psikologi UMP Setyawati,Rr.,Suwarti. (2011). Profil Perilaku Seks sebelum Menikah Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banyumas. Jurnal SAINTEKS. Vol.VII No.2 Oktober 2011.LPPM UMP. Hal 1-13 Ulwan,Abdullah Nashih. (1993). Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam. Semarang: Penerbit Asyifa’ Zolten,Kristin.,Long,Nicholas. (2006). Parent/Chid Communication. Center For Effective Parenting. Diakses dari www.parenting-ed.org pada tanggal 13 Mei 2013 | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penulisan artikel ilmiah ini untuk mengkaji secara pustaka
pendekatan perspektif Islam dalam mengatasi persoalan kesehatan reproduksi
remaja. Informasi seksualitas sering kali dianggap sebagai sesuatu yang tabu dalam
budaya timur seperti Indonesia. Pengetahuan mengenai masalah seks yang
seharusnya bersumber dari orangtua, tidak tersampaikan dengan baik. Akibatnya,
banyak remaja yang berusaha mencari tahu sendiri melalui berbagai sumber.
Komunikasi efektif orangtua - remaja telah diidentifikasi sebagai strategi utama
dalam meningkatkan perilaku seksual bertanggung jawab dan pengalaman seksual
yang minim pada remaja (Burgess,dkk,2005). Komunikasi interpersonal merupakan
komunikasi yang terjadi antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap
antara orangtua anak. Dalam komunikasi seksualitas dari perspektif Islam meliputi
topik pembicaraan tentang seksualitas dari tinjauan Al Qur’an dan Hadist.
Komunikasi seksualitas secara islami dimaksudkan agar anak remaja dapat mengerti
tentang seks yang benar dan sesuai dengan landasan atau dasar agama. Tanpa ada
landasan agama yang kuat, generasi anak bangsa ini akan hancur terjerembab ke
dalam kehinaan. Padahal Islam sangat memperhatikan penyaluran hasrat seksual
sesuai aturan dan etika yang benar. Proses dialogis yang santun dengan sentuhan
agama akan menambah harmonisasi antara orangtua dan remaja. Keberhasilan anak
sangat tergantung kepiawaian orangtua dalam memberikan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan remaja dalam bingkai nilai-nilai Islami dan memperhatikan aspek
psikologis perkembangan anak. | en_US |