Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyaningrum, Juliani
dc.contributor.authorNurliana, Reny
dc.date.accessioned2013-12-13T07:42:38Z
dc.date.available2013-12-13T07:42:38Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationAnantasari. (2006). Menyikapi Perilaku agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius. Arismantoro. (2008). Tinjauan Berbagai Aspek Character Building: Bagaimana Mendidik Anak Berkarakter. Yogyakarta: Tiara Wacana. Ayuningtyas, P.D. (2008). Agresivitas Anak Jalanan Korban Kekerasan Fisik. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadyah Surakarta. Bafadal, I. (2005). Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Bumi Aksara. Berkowitz. (1993). Agression: Its Causes, Consequences and Control. Philadelphia: Temple University Press Brooks, J. (2011). The Process of Parenting. Eight edition. New York: McGraw-Hill Companies. Crain, W. (2007). Theories of Development, Concepts and Applications. Third Ed. New Jersey: Prentice Hall-Englewood Cliffs Echols, J., & Shadily, H. (1992). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Elisabeth, M.P. (2007). Pendidkan Karakter dan Perilaku Agresif Siswa TK. Anima, Indonesian Psycologic-al Journal. Volume 22 Nomor 3. Universitas Surabaya. Havighurst, R.J. (1984). Perkembangan Manusia dan Pendidikan. Chicago: CV Jemmars. Alih bahasa oleh Firmansyah. Hawadi, R.A. (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Hidayati, D.M.R. (2009). Time-Out: Al-ternatif Modivikasi Perilaku Dalam Penanganan Anak ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Iryanto & Suharto. (2001). Kamus Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Indah Press. Izzaty,R.E., & Nuryoto, S. (2006). Prediktor Permasalahan Perilaku Anak TK. Jurnal Penelitian Sosiosains, volume 19, nomor 3. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Krahe, B. (2005). The Social Psychology of Aggresion. East Sussex: Psychology Press. Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: PT Eresco. Mc Cartney, K., & Phillips, D. (2008). Blackwell Handbook of Early Childhood Development. Victoria: Blackwell Publishing Nicholich, L.M., & Woolfolk, A.E. (2004). Mengembangkan Kepribadian dan Kecerdasan (Psikologi Pembelajaran I). Penerjemah Anam, Khairul. Jakarta : Inisiasi Press. Noe’man, R.R. (2012). Amazing Parenting. Menjadi orangtua asyik, membentuk anak hebat. Jakarta: Noura Books (PT. Mizan Publika). Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman R.D. (2008). Human Development, 10 th ed. New York: Mc Graw Hill Companies. Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Piaget, J., & Erikson, E. (2009). Mengenali Perkembangan Anak. Dalam http://www.pemudakristen.com/artikel/sekolah_minggu.php. Diakses Tangal 5 Juni 2009. Ratnaningtyas, J. (1996). Perilaku Merusak. Anima Volume XII Nomor 45. PT Pelayaran Meratus, Universitas Surabaya. Rosmansyah, E. (2008). Masalah Anak, Orangtua Bijak. http://www.perkembangananak.com/2008/06/cara-bijak-memberi-hukuman-danhadih.html. Diakses Tanggal 5 Juni 2009. Ruth, K.L. (1996). Attachment Relationship Among Children With Aggressive Bevahior Problems: The Role of Disorganized Early Attachment Patterns. Journal of Consulting and Clinical Psycology. Volume 64 No.1 Tahun 1996. Harvard Medical School America. Saefi, M. (2008). Penanganan Anak Agresif. http//www.spen5-ssn.sch.id. Diakses tanggal 2 Juni 2009 Santi. (2009). Plus Minus Hukuman di Sekolah. http://www.parentsguide.co.id/dsp_content.php?pg=cns&id=125&emonth=01&eyear=200 9&kat=3&page=2&gp&page=3&gpage=1. Diakses Tanggal 2 juni 2009. Santrock J.W. (1995). Life-Span Development. 5 th Ed. Brown Communications, Inc. Schaefer, C. (1989). Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak. Jakarta: Kesaint Blanc. Diterjemahkan oleh Conny Semiawan & Turman Sirait. Setiawati, L. (2003). Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan kecenderungan Perilaku Agresi pada Remaja. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadyah Surakarta. patmonodewoSumiati, N.T. (2006). Gangguan Sikap Menentang (Membangkang) pada Anak. Tazkiya Journal of Psychology Volume.6 Nomor 1 tahun 2006. Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tuhumena, H.A.B. (2006). Upaya Membentuk Konsep Diri Positif Dalam Rangka Menurunkan Kecenderungan Berperilaku Agresif Pada Remaja. Jurnal Psikologi. Volume 17 Nomor 1 Tahun 2006. Fakultas Psikologi Universitas Putra Bangsa. Wahab, A., Prasetyaningrum, J., & Shohabiyah, M. (2006). Pengaruh Pengalaman Kekerasan Fisik terhadap Agresivitas dan Akhlak Anak di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak. Proceedings. Seminar Nasional: Kekerasan pada Anak (Child Abuse). Sebab, akibat dan solusi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Wangmuba. (2009). Pencegahan & Pengendalian Agresi. http://wangmuba.com/2009/02/16/pencegahan-dan-pengendalian-agresi/. Diakses tanggal 2 Juni 2009.en_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3967
dc.description.abstractAgresivitas yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini sungguh sangat memprihatinkan. Tawuran antar pelajar dan antar mahasiswa berulang kali menjadi berita utama di berbagai media massa. Komite Perlindungan Anak Indonesia mencatat bahwa sepanjang tahun 2012, tawuran yang terjadi di Jabodetabek saja telah menewaskan paling tidak 17 pelajar. Perilaku agresif yang mewarnai tawuran dapat dipahami sebagai suatu perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain. Perilaku agresif yang melekat pada orang dewasa, ternyata bibit-bibitnya telah dijumpai pada masa anak. Dari hasil penelitian terungkap bahwa gangguan perilaku agresif pada anak usia dini sebesar 6 % dari populasi, dengan kecenderungan lebih besar pada anak laki-laki (3-5%) daripada anak perempuan (1-3 %). Penanganan terhadap anak yang berperilaku agresif harus dilaksanakan secara menyeluruh oleh orangtua, guru dan lingkungan sekitarnya. Beberapa alternatif penanganan terhadap anak yang berperilaku agresif dapat dilakukan dengan memberikan pengasuhan yang tepat dengan metode reward and punishment. Saat memberi punishment (hukuman) pada anak perlu adanya pengertian dan kesabaran orangtua dan pendidik agar hukuman yang diberikan efektif dan tetap relevan dengan tujuan pengasuhan. Teknisnya dengan menggunakan kaidah pemberian hukuman non fisik yang disebut deprivasi. Deprivasi merupakan salah satu terapan hukuman non-fisik yang dilakukan dengan cara mencabut atau tidak mengikutsertakan anak dalam pengalaman-pengalaman yang menyenangkan. Deprivasi merupakan suatu penguat negatif yang berfungsi untuk menghambat munculnya tingkah laku antisosial. Stimulus penguat negatif ini tidak disenangi anak, sehingga anak akan berusaha menghindar atau membuat stimulus itu tidak muncul. Anak yang mendapatkan deprivasi karena perilaku agresifnya, ternyata mengalami penurunan agresivitas yang cukup signifikan.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectdeprivasien_US
dc.subjectpengasuhanen_US
dc.subjectagresivitasen_US
dc.subjectanak usia dinien_US
dc.titleDeprivasi sebagai Alternatif Metode Pengasuhan untuk Mengurangi Agresivitas pada Anak Usia Dinien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record