Show simple item record

dc.contributor.authorPariman
dc.contributor.authorHyoscyamina, Darosy Endah
dc.date.accessioned2013-12-13T08:27:26Z
dc.date.available2013-12-13T08:27:26Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationAdnani, H. ( 2006). Hubungan Pengetahuan Orangtua dengan Keberhasilan Program Pengembangan Bakat dan Potensi Anak (Studi Kerjasama Creative Children Centre Stikes Surya Global Yogyakarta dengan Little Care). Jurnal Kesehatan Medika Yogyakarta. Bhisop, H. A. ( 2006). Etika Keperawatan Praktek Asuhan Holistik (Alih bahasa: Aliyah Ropi). Penerbit EGC: Jakarta. Eliasa, E. I. ( 2011). Pentingnya Kelekatan Orangtua dalam Internal Working Model untuk pembentukan Karakter Anak (Kajian Berdasarkan Teori Kelekatan dari John Bowlby). Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Fajria, N. ( 2008). School Bullying (Studi Kasus Pada Siswa SD Yang Melakukan Bullying). Fataruba, R., Purwatiningsih, S., & Wardani, Y. ( 2009). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Kekerasan terhadap Anak Usia Sekolah (6-18 tahun) di Kelurahan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara. KES MAS III. Hallman, M., Dienhart, A., & Beaton, J. ( 2007). A Qualitative Analysis of Fathers‟ Experiences of Parental Time after Separation and Divorce. Fathering, V. Heni, G. S. ( 2004). Persepsi Anak Mengenai Tindak Kekerasan (Studi Kasus di Desa Laren Wetan Kecamatan Palang, Tuban). www.kesos.umm.ac.id/.../Abstrak_ Persepsi_Kekerasan.pdf. (Diunduh 24 Mei 2013). Hobson, L., & Noyes, J. ( 2011). Fatherhood and children with complex healthcare needs: qualitative study of fathering, caring and parenting. BMC Nursing, 10. Komnaspa. ( 2012). Data & Fakta. http://komnaspa.or.id/Komnaspa/Halaman_ Utama. html (Diunduh 24 Mei 2013). Maradona, D., & Gusniarti, U. ( 2007). Perilaku Kekerasan Anak Ditinjau dari Tingkat Status Sosial Ekonomi. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya UII. Mohd Redzwan Bin Abdul Mutalib, Mohd Hasbi, Bin Mohd Yunus, & Bin Mohd Noor Sulaiman Shakib. ( 2008). Panduan Kounseling Keluarga: Teknik Penyampaian Pengetahuan Mengikut Pendekatan Islam. Seminar Kaunseling Keluarga 2008. Musdalifah. ( 2012). Menyelamatkan Keluarga Indonesia. www.riau.kemenag. Go.id (Diunduh 24 Mei 2013) Nindya, P. N., & Margaretha, R. ( 2012). Hubungan antara Kekerasan Emosional pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental I. Siswati & Widayanti, C. G. ( 2009). Fenomena Bullying di Sekolah Dasar Negeri di Semarang: Sebuah Studi Deskriptif. Jurnal Psikologi Undip, V. APA. Society for the Psychology of Religion and Spirituality http://www.apa.org/about/division/div36.aspxen_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3979
dc.description.abstractKekerasan pada anak meningkat jumlahnya selama 2011 dan 2012. Beragam bentuk kekerasan, mulai dari kekerasan fisik, seksual, emosional. Kekerasan pada anak dilakukan oleh orang-orang terdekat anak sendiri. Di sisi lain, ada pula anak yang menjadi pelaku kekerasan terutama di sekolah. Kekerasan tersebut biasa dikenal dengan istilah bullying. Bentuk dari kekerasan yang dilakukan anak berupa pemalakan, ejekan, kekerasan fisik yang bermaksud melukai hingga membunuh temannya. Berbagai kekerasan oleh anak mengindikasikan keluarganya “sakit”. Kekerasan anak hanyalah sebuah gejala dari “abnormalitas” sebuah keluarga. Dalam konteks masyarakat yang lebih besar, keadaan tersebut juga menjadi tanda „sakitnya‟ sebuah masyarakat. Ketidakberfungsian sebuah keluarga baik karena perceraian, KDRT, permasalahan ekonomi menjadi sumber penyebab kekerasan dan beragam permasalahan dalam masyarakat. Dengan demikian, penanganan berbasis keluarga menjadi hal yang penting. Keluarga yang sehat dan berdaya akan menjadi basis bagi masyarakat yang sehat. Tantangannya, keragaman suku bangsa membawa konsekuensi keragaman konsepsi akan keluarga, struktur, peran dan fungsi dalam keluarga. Penanganan permasalahan dalam keluarga hendaknya mampu melihat konsteks sosial kultural atau agama masyarakat. Dalam tulisan ini mencoba untuk melihat permasalahan dan solusi sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Agama dipandang menjadi basis dalam mengkonstruksi peran, fungsi, dan penanganan permasalahan dalam keluarga. Prophetic parenting dan prophetic family problem solving belum banyak mendapat perhatian dalam kajian-kajian parenting dan family therapy yang lebih banyak berasal dari Barat.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectprophetic parentingen_US
dc.subjectkekerasan anaken_US
dc.subjectdisfungsi keluargaen_US
dc.subjectfamily therapyen_US
dc.titlePropetic Parenting for Family Problem Solvingen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record