Show simple item record

dc.contributor.authorPattipawaej, Olga Catherina
dc.date.accessioned2013-12-20T07:40:55Z
dc.date.available2013-12-20T07:40:55Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.citationCERC (1984), "Shore Protection Manual", Volume I dan II, US Army Coastal Engineering Research Center, Washington. Kramadibrata, S., (2002), "Perencanaan Pelabuhan", Penerbit ITB, Bandung. SDC-R-90025, (2009), "Pedoman Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai", Sea Defence Consultants, Indonesia. SDC-R-90162, (2009), "Pedoman Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai", Sea Defence Consultants, Indonesia. SDC-R-90163, (2009), "Manual Design Bangunan Pengaman Pantai", Sea Defence Consultants, Indonesia. Triatmodjo, B., (1999), "Teknik Pantai", PT. Beta Offset, Yogyakarta. Triatmodjo, B., (2009), "Perancangan Pelabuhan", PT. Beta Offset, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4031
dc.description.abstractNaiknya permukaan air laut mengakibatkan erosi. Erosi secara terus-menerus oleh gelombang laut dan arus laut merusak dinding pantai. Dampak dari erosi pantai ini dapat merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota. Metode penanggulangan erosi pantai adalah dengan membuat bangunan pemecah gelombang yang berfungsi sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu. Bangunan pemecah gelombang terbaik untuk pengelolaan dan perlindungan garis pantai adalah dengan cara membuat situasi dimana garis pantai berorientasi secara paralel terhadap garis puncak gelombang datang, sehingga meminimalkan angkutan sedimen transport sepanjang pantai dan menciptakan pola pantai yang setimbang. Pada tulisan ini akan difokuskan perencanaan dimensi dan analisis stabilitas bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan menggunakan batu bronjong. Kestabilan bangunan pemecah gelombang sisi miring ini dianalisis untuk kemiringan sisi 1:2 dan 1:3. Hasil faktor keamanan lebih besar dari 1,25 memberikan kestabilan bangunan pemecah gelombang batu bronjong. Bangunan pemecah gelombang dengan kemiringan sisi 1:2 stabil dengan faktor keamanan 2,191, dan bangunan pemecah gelombang dengan kemiringan sisi 1:3 juga stabil dengan faktor keamanan diperoleh sebesar 1,704. Berdasarkan analisis kestabilan struktur pelindung pantai ini, diharapkan dapat mengurangi tingkat kerusakan struktur-struktur tepi pantai dan bangunan lain di sekitarnya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectanalisis kestabilanen_US
dc.subjectbangunan pemecah gelombangen_US
dc.subjectbatu bronjongen_US
dc.subjectfaktor keamananen_US
dc.titleAnalisis Stabilitas Bangunan Pemecah Gelombang Batu Bronjongen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Show simple item record