Penentuan Harga Produk Kerajinan Kulit Menggunakan Pendekatan Fuzzy Logic dengan Empertimbangkan Proyeksi Keuntungan, Persepsi Konsumen, dan Harga Kompetitor (Studi Kasus Toko Kerajinan Kulit Roosman, Sentra Kerajinan Kulit Manding, Bantul)
Abstract
Dalam masa persaingan industri seperti sekarang ini, harga merupakan faktor penting yang
dipertimbangkan konsumen dalam membeli suatu produk. Di dalam penetapan harga sebuah
produk, terdapat berbagai macam faktor internal yang membentuk harga produk, misalnya biaya
bahan baku utama, biaya bahan pendukung, biaya tenaga kerja, tingkat kesulitan membuat model
produk, biaya distribusi, dan lain-lain. Selain itu, harga produk juga dipengaruhi oleh profit yang
ingin diraih produsen. Namun, pada masa persaingan sekarang ini, penetapan harga kini tak lagi
bersifat statis yakni hanya bergantung pada biaya-biaya dan profit yang diinginkan produsen,
melainkan bersifat dinamis dimana harga semakin berorientasi pada permintaan yang
dipengaruhi oleh faktor persepsi konsumen yang sangat sensitif terhadap harga dan produk
sejenis dari kompetitor. Kondisi ini membuat penentuan harga menjadi sangat sulit (Soetanto,
2001).Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan harga produk dengan
mempertimbangkan kedua faktor penting tersebut yaitu faktor internal dan eksternal.Dalam
penelitian ini dilakukan kajian dengan menggunakan metode logika kabur (fuzzy logic) dalam
fuzzy logic toolbox di software Matlab terhadap penentuan harga produk dengan memperhatikan
faktor proyeksi keuntungan, persepsi konsumen, dan harga kompetitor sebagai membership
function.Penelitian dilakukan di Industri Kerajinan Kulit milik Bapak Roosman, yang berlokasi di
Desa Wisata Manding, Yogyakarta.Hasil perhitungan dari metode logika kabur (fuzzy logic) ini
akan dibandingkan dengan metode mark-up pricing yang umum digunakan dalam penentuan
harga. Setelah itu, hasil perhitungan dari metode logika kabur (fuzzy logic) ini kemudian akan
divalidasi oleh expert judgment untuk mendapatkan range harga jualyang optimal dengan tetap
menguntungkan bagi produsen, terjangkau oleh konsumen, dan mampu bersaing di pasaran. Hasil
uji MAPE menunjukkan tingkat error yang sangat kecil yaitu 2% sehingga hasil perhitungan dari
fuzzy logic dapat diterapkan pada kondisi nyata