Show simple item record

dc.contributor.authorWuryanta, Agus
dc.date.accessioned2014-01-23T06:49:04Z
dc.date.available2014-01-23T06:49:04Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.citationAsdak. Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Kucera, K.P., 1988. Guidelines for Soil and terrain Field Description in Integrated Watershed Management Studies for Indonesia using USDA System. Konto river Project ATA 206 Phase III. Project Communication No.6. Seyhan, E.1977. Fundamentals of Hydrology. Terjemahan, S. Subagyo. 1993. Dasar – dasar Hidrologi. Cetakan kedua. Gajah Mada Univ.Press. Yogyakarta. 380 pp. Tim PKPS.1997. Kamus Pertanian Umum. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.287 pp. Undang – Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta 30 September 1999.en_US
dc.identifier.isbn978-979-636-152-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4222
dc.description.abstractBanjir adalah debit aliran air sungai yang secara relative lebih besar dari biasanya akibat hujan yang turun di hulu atau di suatu tempat tertentu secara terus menerus, sehingga tidak dapat ditampung oleh alur sungai yang ada, maka air melimpah keluar dan menggenangi daerah sekitarnya (Tim PKPS, 1997). Banjir merupakan salah satu indikator terjadinya penurunan daya dukung suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Lokasi kajian terletak di DAS Sampean yang secara administratif meliputi tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Tujuan kajian adalah mengetahui kerusakan kawasan hutan di DAS Sampean melalui analisis Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi kawasan hutan di DAS Sampean diperoleh dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Sampean, sedangkan informasi penutupan/penggunaan lahan diperoleh dari peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000. Peta – peta tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil kajian menunjukkan bahwa total luas kawasan hutan di DAS Sampean 40,983.37 ha (0.33 % dari total luas DAS). Total luas kawasan hutan tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada pada Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Kawasan Hutan Lindung (HL) seluas 21,159.13 ha, hanya 10,512.36 ha yang berhutan sedangkan sisanya berupa belukar, tanah lading/tegalan, pemukiman, dan kebun. Kawasan Hutan Produksi (HP) seluas 19,813.83 ha, yang berhutan hanya seluas 4,016.91 ha (20,27 %).en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectBanjiren_US
dc.subjectDaerah Aliran Sungaien_US
dc.subjectKawasan Hutanen_US
dc.titleBanjir Situbondo Akibat Kerusakan Kawasan Hutan DAS Sampean Provinsi Jawa Timuren_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record