Kerentanan Lahan Pertanian Tanaman Semusim di Lahan Gunungapi Kuarter Terhadap Longsor Lahan
Abstract
Perubahan penggunaan lahan perdesaan yang tidak dikelola dengan baik sebagai akibat dari lemahnya manajemen pembangunan dan
peningkatan tuntutan kebutuhan hidup manusia, telah meningkatkan kerentanan lahan pertanian terhadap longsorlahan. Lahan pertanian
tanaman semusim merupakan kebutuhan utama bagi petani subsisten, sehingga kerusakan lahan pertanian akibat longsorlahan menjadi
ancaman serius bagi kelangsungan perekonomian petani. Kerentanan ekonomi merupakan kemungkinan suatu objek mengalami kerusakan
atau gangguan yang menimbulkan penurunan nilai ekonomi akibat bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan
lahan pertanian tanaman semusim pada lahan gunungapi kuarter terhadap longsorlahan. Analisis untuk menentukan tingkat kerentanan
ekonomi lahan pertanian tanaman semusim berdasarkan satuan lahan ini digunakan analisis kluster metode hirarki. Analisis klaster hirarki
digunakan untuk mengelompokkan data variabel lahan yang mencerminkan tingkat kerentanan ekonomi lahan pertanian tanaman semusim.
Selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap klaster yang terbentuk meliputi tingkat kerentanan ekonomi lahan pertanian tanaman semusim
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Berikutnya tingkatan kelas kerentanan ekonomi lahan pertanian tanaman semusim
dipetakan pada skala 1 : 75.000 dengan menggunakan software ArcView 3.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan
ekonomi lahan pertanian tanaman semusim berkisar antara Rp. 8.879.310,-ha/th - Rp. 44.036.061,-ha/th. Sementara karakteristik satuan
lahan dengan kelas nilai kerentanan ekonomi lahan pertanian tanaman semusim sangat tinggi adalah pada penggunaan lahan sawah yang
terletak pada bentuklahan lembah sungai dengan jenis batuan breksi gunungapi, lava, breksi tufan, tuf yang berkembang pada lereng landai
antara 3-7% dengan macam tanah Andosol coklat. Nilai kerentanan lahan pertanian semusimnya sebesar Rp 44.036.061/ha/th bersumber
dari jenis komoditas padi, jagung, wortel, kacang panjang, kacang tanah, kobis, sawi, tomat, cabe rawit, cabe merah, dan buncis.