Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Identifikasi Karakteristik Hidrologi di Subdas Cirasea, Citarum Hulu
Abstract
Pengelolaan sumberdaya alam dalam suatu wilayah daerah aliran sungai (DAS) harus memperhatikan kondisi tata air sebagai salah
satu faktor determinan. Dalam rangka mendukung hal tersebut, diperlukan informasi dasar berupa karakteristik hidrologi yang ada.
Informasi karakteristik hidrologi dapat diidentifikasi secara spasial dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hidrologi di wilayah SubDAS Cirasea dengan memanfaatkan teknologi SIG. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara hidrologis, wilayah SubDAS Cirasea memiliki banyak kendala untuk dikembangkan. Di antara
wilayah yang diperuntukkan sebagai kawasan konservasi, terdapat penyimpangan peruntukan menjadi kawasan budidaya sebesar
55,1%. Daerah yang berpotensi rawan banjir seluas 1.043,7 ha, sedangkan potensi kekeringan seluas 90,8 ha. Berdasarkan kondisi
hidro-geologi, wilayah SubDAS Cirasea didominasi daerah resapan air dengan intensitas tinggi (lebih dari 50%). Sebagian besar
wilayah (74%) berada pada zona konservasi air tanah V, yang merupakan daerah imbuh utama air tanah dan daerah perlindungan
bagi kualitas air tanah di Cekungan Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan, pada tahun 2010 terdapat potensi sumberdaya air
sebesar 335,7 jt m
3
, yang terdiri dari air permukaan 147,3 jt m
3
1
ISBN: 978-979-636-152-6
(dengan laju peningkatan 1,23 %/th) serta air tanah 188,3 jt m
(dengan laju penurunan 1,06 %/th). Adapun kebutuhan air yang ada sebesar 303,7 jt m
(dengan laju peningkatan 0,17 %/th). Indeks
penggunaan air (rasio antara kebutuhan dan persediaan) menunjukkan angka 0,90 (tergolong kritis), meskipun masih terdapat surplus
sumberdaya air sebesar 31,9 jt m
3
3
. Berdasarkan kondisi hidrologisnya, diperlukan upaya pengelolaan secara lebih konservatif
terhadap SubDAS Cirasea sebagai wilayah resapan air bagi Cekungan dan Kota Bandung di bagian hilirnya.