dc.identifier.citation | Afadlal; Wijonarko, S.; Meifina; Septi, A.; Ongkosongo, A.E. dan Ongkosongo, O.S.R., 2011a, Kondisi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan 21 ISBN: 978-979-636-152-6 Budaya di Pulau Pramuka, dalam Ongkosongo, O.S.R.; Wijonarko, S. Dan Afadlal. 2011. Rona Lingkungan Pulau Pramuka. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Penelitian Oseanografi, Balai Dinamika Laut, Kolompok Penelitian Geologi Laut. Cahyadi, A. 2012. Permasalahan Sumberdaya Air Pulau Kecil. Prosiding Seminar Lingkungan Hidup 2012. Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro Semarang. Falkland, C. A. 1991. Hydrology and Water Resources of Small Island: A Practical Guide. Paris: UNESCO. Falkland, C. A. 1992. Small Tropical Island: Water Resources of Paradises Lost. Paris: UNESCO. Falkland, C. A. 1993. Hydrology and Water Management in Small Tropical Island. Proceeding of The Yokohama Symposium on Hydrology on Warm Humid Regions. July, 1993. Hadi, I. 2005. Metode Kriging untuk Memetakan Konfigurasi Air Tawar Pulau Kecil. dalam Hehanusa, P.E. dan Bakti, H. 2005. Sumber Daya Air di Pulau Kecil. Bandung: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Geoteknologi. Hehanusa, P.E. dan Bakti, Hendra. 2005. Sumber Daya Air di Pulau Kecil. Bandung: LIPI Press. Suherman, Dadang. 2007. Mata Air Sebagai Sumber Air Bersih di Pulau Kai-Kecil, maluku Tenggara. dalam Hehanusa, P.E. dan Bhakti, H. 2004, (eds). Sumber Daya Air di Pulau Kecil. Bandung: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Geoteknologi. | en_US |
dc.description.abstract | Sejak ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka mengalami perkembangan pesat. Perkembangan ini
ditandai dengan semakin banyaknya jumlah penduduk, jumlah fasilitas kesehatan, permukiman, pariwisata serta fasilitas umum lain
yang mendukung fungsinya sebagai ibukota Kabupaten. Perkembangan tersebut tentunya akan berdampak pada jumlah kebutuhan
air, padahal karakteristik Pulau Pramuka sebagai pulau sangat kecil (luas kurang dari 100 km
) menyebabkan pulau ini memiliki
jumlah sumberdaya air khususnya airtanah yang terbatas dan rawan terhadap intrusi air laut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) sebaran spasial salinitas airtanah di Pulau Pramuka dan (2) mengetahui kendala-kendala dalam pemetaan sebaran
spasial salinitas menggunakan analisis daya hantar listrik. Penelitian dilakukan dengan pengukuran daya hantar listrik di lapangan
pada air sumur dengan menggunakan EC meter. Hasil pengukuran kemudian dianalisis dengan geostatistik kriging. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa airtanah di Pulau Pramuka didominasi oleh air payau dan asin. Hal ini menunjukkan bahwa intrusi air laut telah
menyusup ke lensa airtanah. Selain itu, dalam penelitian ini diketahui bahwa dalam pemetaan salinitas airtanah pada pulau sangat
kecil menggunakan EC meter memiliki kendala berupa keterbatasan alat yang hanya mampu mengukur salinitas sampai dengan
20.000 µmhos, sehingga dalam pemetaan tersebut dibutuhkan analisis laboratorium untuk mengukur air yang memiliki salinitas lebih
dari kemampuan pengukuran EC meter. | en_US |