Show simple item record

dc.contributor.authorSugandi, Dede
dc.date.accessioned2014-03-04T04:31:02Z
dc.date.available2014-03-04T04:31:02Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.citationAsdak (2002). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Bahari (2003). Segara Anakan Butuh Pertolongan. [Online]. Tersedia: www. sinarharapan.co.id, [20 Mei 2011]. Boesono, H (2008). Perkembangan Perikanan Tangkap Akibat Perubahan Luasan Laguna Segara Anakan Cilacap, Jawa Tengah.[Online]. Tersedia: http://web. ipb.ac.id/~psp/old ind/ index.php?pilih=hal &id=47, Disertasi. [11 Peb 2011]. Dahuri (2001). Model-Pengelolaan-Wilayah-Pesisir-Kabupaten [Online].http: // www.pdfchaser.com/MODEL-PENGELOLAAN-WILAYAH-PESISIRKABUPATEN. html, 24 jan 2011. Balai Hidrologi dan Tata Air (2011). Curah Hujan Ci Tanduy dan Ci Beureum tahun 2009, Bandung. BPKSA (2007). Laporan Kegiatan Pengendalian Penduduk dan Penduduk Pendatang di Kawasan Segara Anakan, Cilacap. BPS (2010). Jawa Barat dalam Angka, Jawa Barat in Figures 2010, Badan Pusat Statistik, Provinsi Jawa Barat. BPS (2009). Jawa Tengah dalam angka 2009, Bali nDeso mBangun Deso mewujudkan masyarakat Jateng yang sejahtera, Kerjasama BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Budhistrisna, T (1986). Peta Geologi lembar Tasikmalaya, Badan Geologi Direktorat Geologi Bandung. Collier W.L at al ( 1996). Pendekatan Baru dalam Pembangunan Pedesaan di Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Conyers, D (1991). Perencanaan Sosial di Dunia ketiga. Yogyakarta: UGM Press. Darmawidjaya, I (1990). Klasifikasi Tanah (Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah Dan Pelaksana Pertanian Di Indonesia). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Darsiharjo (2010). Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan di Daerah Hulu Sungai, Program Studi Manajemen Resort dan Leisure. Bandung: FPIPS UPI. Dewi.A.K (2004). Studi Tingkat Bahaya Erosi pada Lahan Pertanian di Sub Daerah Aliran Ci Kendang Kabupaten Garut, Geografi FPIPS UPI. Tidak diterbitkan. Dietz, T (1998). Entitlements to Natural Resources Countours of Political Environmental Geography, International Book, Utrech, kerjasama Remdec, Insist Press dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dinas Perhubungan (2004). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bidang Perhubungan Laut, Pemerintah Kabupaten Cilacap. Erftemeijer. P, Balen, B.V. dan Djuharsa. E (1988). The Importance of Sagara Anakan For Nature Conservation (with special reference to its avifauna). Bogor: PHPA-AWB/ INTERWADER. Ewuasie (1990). Ekologi Tropika. Bandung: ITB. Gusti, A.K.R.H (2006). Krisis Air, Illegal Logging Danpenegakan Hukum Lingkungan Di Indonesia [Online]. Tersedia: http://Si.Uns.Ac.Id/Profil/ Upload-publikasi/Yustisia/2006/ K r i s i s % 2 0 a i r , % 2 0 i l l e g a l % 2 0 l o g g i n g % 2 0 dan%20penegakan%20hukum%20lingkungan%20di%20indonesia.Pdf, Jurnal yustisia Edisi Nomor 69 Sept. – Desember 2006. [18 Oktober 2011]. Hardjowigeno, S (2003). Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis, Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo. Ismawan, I (1999). Risiko Ekologis, di balik Pertumbuhan Ekonomi.Yogyakarta: Media Presindo. Jaya, TK (2004). Potensi kekayaan alam Indonesia [online].Tersedia: http:// www.jurnalekonomi. org/204/04/22/Ada%20Apa%20dengan%20 Penge-lolaan %20Sumber%20Daya%20Alam%20Indonesia%20_%20 JURNAL %20EKONOMI%20IDEOLOGIS.htm,kons%202010.htm, [10 Agustus 2011]. Kastowo dan Suwarna, N (1996). Peta Geologi lembar Majenang, badan Geologi Direktorat Geologi Bandung. Lalogiroth, J.J. (2001). Analisis Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dan Aktivitas Petani yang Bermukim di Pinggiran Hutan Dalam Hubungan Dengan Kerusakan Hutan di Kecamatan Langowan Kabupaten Minahasa [Online].Tersedia: http://digilib.itb.ac.id/ gdl.php?mod=browse&op= read &id=saptunsrat-gdl-s2-2001-johnny-1954-sosial, tesis. [18 Oktober 2011]. Meyer W.B and Turner B.L (1998). Change in Land Use and Land Cover ( A Global Perspective). United Kingdom: Cambridge University Press,. Pratama Krida (PT) (1996) Analisis Dampak Lingkungan Sagara Anakan. Kabupaten Cilacap. Tidak diterbitkan. Rahmawaty, S (2004).Hutan: Fungsi Dan Peranannya Bagi Masyarakat, Fakultas Pertanian, Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara, 2004 Digitized by USU digital library. Tidak diterbitkan. Rizkam, M (2010). Upaya Pelestarian Hutan Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat, Tesis, Bengkulu: Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Tidak diterbitkan. Saragih, B (1993). Pemantapan Kelembagaan Sosial Ekonomi: Suatu Upaya Penanggulangan Kemiskinan di DAS Kritis. Yogyakarta Prosiding Kongres 2 dan Seminar. Satyana, A (2010). Sedimentasi Segara Anakan, Cilacap. [Online], Tersedia: http:// www.mailarchive. com/iagi-net@iagi.or.id/msg21920. Html, [21 Juni 2011]. Simanjuntak dan Surono (1992). Peta Geologi lembar Pangandaran Badan Geologi Direktorat Geologi Bandung. Sinatala, A (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB. Soemarwoto, O (2001). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soeriaatmadja, R.E (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB. Sugandi, D dkk (2008). Pemanfaatan Citra Satelit Landsat dalam Pengelolaan Tata Ruang dan Aspek Perbatasan Delta di Laguna Segara Anakan, Bandung: Geografi, UPI. Tidak diterbitkan. Suharsimi, A (1993). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi ke-8, Jakarta: Rineks Cipta. Sukardi, Y (2010). Permasalahan Sagara Anakan. [Online].http://sidhat. blogspot. com/ [29 Juli 2011]. Sukmadinata, N.S (2007:82). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Sukmawardani, I (2006). Respon Masyarakat dalam Pelestarian Sumberdaya Hutan Mangrove di Sagara Anakan Kecamatan Kampung Laut Kab. Cilacap. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Tidak diterbitkan. Sukojo, B.M (2003). Penggunaan Metode Analisa Ekologi Dan Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Sistem Informasi Geografis Ekosistem Pantai.jurnal Makara, Sains, Vol. 7, No. 1,32-37, APRIL 2003. Sumaatmadja, N (2005). Manusia, dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: CV. Alfabeta. Supriharyono (2008). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Semarang: Pustaka Pelajar. Supriatna, S. dkk (1992). Peta Geologi lembar Karang Nunggal, Badan Geologi, Direktorat Geologi, Bandung. Suraji (2009). Mengenal Potensi Kawasan Konservasi perairan(Laut) Daerah. [Online].Tersedia:http://surajis.multiply.com/journal/item/128/Mengenalpotensi_ Kawasan_Konservasi_Perairan_Laut_Daerah_-_Volume_I. [12 nov 2010]. Sutrisno, A (2007). Penyuluhan Pertanian Partisipatif (Penyuluhan yang berorien-tasi pada petani). [Online]. Tersedia: http://antonsutrisno.webs. Com/apps/ blog/show/4575324- penyuluhan-pertanian-partisipatif-penyuluhan-yang-ber-orientasi-pada-petani- [13 September 2011]. Tim LPM Unpad (1998). Sagara Anakan Terus Mendangkal. [Online]. http:// groups.yahoo.com/group/lingkungan/message/6969, [9 Maret 2011]. Tisdell, C.A (1993). Economics of Environmental Conservation, Economics for Environmental and Ecological Management. Amsterdam-London-New York-Tokyo: Elsevier. Undang Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2009 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Unesco (2010). Daratan, Lautan dan Masyarakat (Mencari Keseimbangan yang Lestari). [Online]. Tersedia: http://www.unesco.org/csi/intro/brochb.htm, [8 nov 2010]. Uwityangyoyo (2009). Usahatani Konservasi Untuk Pelestarian Sumberdaya Alam. [Online]. Tersedia: http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/05/04/ usahatani-konservasiuntuk- pelestarian-sumberdaya-alam/, [9 maret 2011]. Widayani, P dkk (2011). Penyusunan Basis Data Spasial Sumberdaya Air melalui Partisipasi Masyarakat, Jurnal Gea, Vol 11. Yasushi, S dan Hardjosuwarno, S (1994), Mangrove Forest of Sagara Anakan Lagoon, NODAI Center for International Program, Tokyo University of Agriculture, JSPS=DGHE Program. Tidak diterbitkan. Zia, P dan Sudjono, P (2011). Kajian Konservasi Ekosistem Akuatik Hutan Mangrove Dengan Pendekatan Model Kaitan Sistem (Studi Kasus: Desa Pamotan-Sagara Anakan), [Online]. Tersedia: Https://Sites.Google. Com/A/Comices.Org/ Www/ Tesis-Zia- Perdana&Md=Comices.Org, [12 Jan 2011].en_US
dc.identifier.issn0852-0682
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4333
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk (1) melakukan analisis pengaruh sosial ekonomi petani terhadap kegiatan konservasi, (2) mengidentifikasi bentuk dan model konservasi secara terpadu serta peran masyarakat dalam kegiatan tersebut di Segara Anakan. Kegiatan penduduk dalam mengolah lahan berpengaruh terhadap kegiatan di Sagara Anakan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan sampel dibagi pada DAS bagian hulu, tengahm hilir dan pesisir. Teknik analisis menggunakan statistic dan geografi, sehingga karakteristik bagian DAS dapat tergambar. Pendangkalan perairan Sagara Anakan secara fisis dipengaruhi oleh keadaan fisis yang mudah tererosi dan dipercepat oleh kegiatan manusia. Kegiatan penduduk DAS melakukan konservasi kecuali penghutanan, sedangkan daerah bekas rawa dan pesisir tidak melakukan konservasi. Keadaan fisis yang berbeda, maka bentuk konservasi DAS dan pesisir berbeda. Sosial ekonomi penduduk berpengaruh terhadap tindakan konservasi. Penduduk tidak dapat melakukan bentuk konservasi penghutanan, karena kebutuhan sosial ekonomi. Sedangkan di daerah bekas rawa dan pesisir tidak dilakukan konservasi, karena keadaan fisis tidak mungkin. Untuk melestarikan perairan Sagara Anakan, maka Bentuk konservasi pesisir dengan Tanam pohon, Tidak nangkap ikan, pengerukan perairan, tidak membuang sampah, tidak menggunakan obat untuk menangkan ikan dan menangkap ukuran tertentu. Sedangkan dalam konservasi harus dilakukan dengan bentuk yang berbeda dan dilakukan secara terpadu yang membutuhkan partisipasi penduduk.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectlingkunganen_US
dc.subjectkonservasien_US
dc.subjectsosial ekonomien_US
dc.subjectmodel konservasi dan partisipasien_US
dc.titleModel Konservasi Lingkungan Sagara Anakanen_US
dc.title.alternativeModel of Conservation on Sagara Anakan Environmentalen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record