dc.contributor.author | Busyairi, Muhammad | |
dc.contributor.author | Tosungku, La Ode Ahmad Safar | |
dc.contributor.author | Patibong, Adytirmal | |
dc.date.accessioned | 2014-08-09T08:47:59Z | |
dc.date.available | 2014-08-09T08:47:59Z | |
dc.date.issued | 2014-03 | |
dc.identifier.citation | Bashirudin, Jenny dan Tri Yuni Ulfa Hanafi, 2005. Pengaruh Kebisingan terhadap Kelelahan pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang. Darmanto R., 1995. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan di Perusahaa. Pratama Benny L., & Utomo, Adhi Ari dalam Edhie Sarwono dkk., 2002. Green Company Pedoman Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3), PT Astra Internatinal Tbk. Jakarta Riduwan & Akdon., Engkos Achmad., 2006. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis), CV Alfabeta, Bandung. Sasongko, Dwi P., 2000. Kebisingan Lingkungan, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Siswanto., 1989. Kebisingan, Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Jawa Timur. Suma’mur P. K., 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, PT Toko Gunung Agung, Jakarta. Suyono., Joko., 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja, EGC. Jakarta. | en_US |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4703 | |
dc.description.abstract | PT. PLN (Persero) Wilayah Kaltim Sektor Mahakam PLTD X Samarinda dalam kegiatan
opersionalnya berpotensi bahaya menimbulkan kebisingan pada lingkungan kerja terhadap
tenaga kerja, potensi bahaya dari intensitas kebisingan tersebut berupa gangguan
pendengaran dan penurunan daya pendengaran yang dipengaruhi oleh lama pemaparan dan
tingkat kebisingan. Penelitian ini adalah participant observational dan pendekatan cross
sectional, sampel yang digunakan adalah tenaga kerja dan tingkat kebisingan hasil
pengukuran langsung. Responden tenaga kerja berjumlah 63 orang dengan metode sampling
purposive sampling, intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sound Level Meter
(SLM) dan kuisioner, hasil sampling selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan uji
statistik regresi sederhana. Hasil analisis terhadap pengukuran intensitas kebisingan diketahui
bahwa rata-rata intensitas kebisingan pada 3 lokasi yaitu pos keamanan, kantor dan ruang
kontrol SWD secara umum memenuhi NAB yaitu < 85 dBA, sedangkan pada lokasi ruang
mesin SWD berada diatas NAB yaitu > 85 dBA atau berkisar pada 98,6 dBA – 100,4 dBA.
Variabel kebisingan (X) memiliki nilai rata-rata mean sebesar 3,58 yang artinya intensitas
kebisingan pada PLTD X Samarinda masih dalam ketegori baik dan variabel keluhan
gangguan pendengaran (Y) memiliki nilai rata-rata mean sebesar 3,66 yang artinya keluhan
gangguan pendengaran karyawan pada PLTD X Samarinda masih dalam kategori baik/sedikit
keluhan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Kebisingan | en_US |
dc.subject | Keluhan Gangguan Pendengaran | en_US |
dc.subject | PLTD | en_US |
dc.title | Pengaruh Kebisingan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel terhadap Keluhan Gangguan Pendengaran Karyawan (Studi Kasus : PT. PLN (Persero) Wilayah Kaltim Sektor Mahakam PLTD X Samarinda) | en_US |
dc.type | Article | en_US |