Kuat Lentur Sambungan Dinding Panel Menggunakan Agregat Pecahan Genteng dengan Perkuatan Tulangan Bambu yang Digrouting
Abstract
Dinding panel merupakan salah satu komponen non struktural dari suatu bangunan.Pada umumnya
tembok atau dinding dibuat dari pasangan batu merah yang dilapisi dengan mortar pada volume besar dan
letak bangunan di daerah dengan perlakuan khusus, seperti di daerah dengan resiko gempa kecil dan
bangunan gedung bertingkat. Pembuatan dinding dengan batu merah yang dikerjakan di lapangan akan
menimbulkan dampak yang tidak baik pada suatu bangunan, seperti pekerjaan lama, boros tenaga kerja,
memiliki berat sendiri yang cukup besar. Pada penelitian ini mencoba menganalisis sambungan dinding
panel pracetak dengan agregat kasar pecahan genteng tanpa menggunakan pasir dengan tulangan baja dan
bambu yang digrouting.yang selama ini pecahan geteng masih jarang digunakan sebagai bahan bangunan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kuat lentur rangkaian dinding panel tersebut. Penelitian
ini menggunakan dua variasi nilai faktor air semen (fas) yaitu 0,3 dan 0,4 dengan ukuran tiap dinding panel
(10x50x100) yang dirangkai menjadi benda uji dengan panjang 2,5 m dan lebar 1 m. Perbandingan volume
antara semen dan agregat kasar sebesar 1 : 5. Dari hasil penelitian diperoleh hasil kuat lentur rata-rata
sambungan dinding panel dengan tulangan bambu sebesar 1,59 N/mm
2
untuk nilai fas 0,3, sedangkan untuk
nilai fas 0,4 sebesar 1,52 N/mm
2
.