Show simple item record

dc.contributor.authorUjianto, Muhammad
dc.contributor.authorAriwibowo, Fauzan
dc.date.accessioned2014-10-17T07:09:24Z
dc.date.available2014-10-17T07:09:24Z
dc.date.issued2013-11-03
dc.identifier.citationDepartemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Hatta, M, N, 2006. Uji Kuat Lentur Dinding Panel Hardflex dan Styrofoam Dengan Tulangan Bambu, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta (Tidak Dipublikasikan). Pardi, 2007. Tinjauan Kuat Lentur Dnding Panel Batu Apung Dengan Penulangan Bambu, Tugas Akhir, 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta (Tidak Dipublikasikan). Rofiq, M, S, 2010. Model Sambungan Dinding Panel Dengan Agregat Pecahan Genteng, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta (Tidak Dipublikasikan). Tjokrodimuljo, K, 1995. Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, K, 1996. Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.issn9789796361544
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4894
dc.description.abstractDinding panel merupakan salah satu komponen non struktural dari suatu bangunan.Pada umumnya tembok atau dinding dibuat dari pasangan batu merah yang dilapisi dengan mortar pada volume besar dan letak bangunan di daerah dengan perlakuan khusus, seperti di daerah dengan resiko gempa kecil dan bangunan gedung bertingkat. Pembuatan dinding dengan batu merah yang dikerjakan di lapangan akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada suatu bangunan, seperti pekerjaan lama, boros tenaga kerja, memiliki berat sendiri yang cukup besar. Pada penelitian ini mencoba menganalisis sambungan dinding panel pracetak dengan agregat kasar pecahan genteng tanpa menggunakan pasir dengan tulangan baja dan bambu yang digrouting.yang selama ini pecahan geteng masih jarang digunakan sebagai bahan bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kuat lentur rangkaian dinding panel tersebut. Penelitian ini menggunakan dua variasi nilai faktor air semen (fas) yaitu 0,3 dan 0,4 dengan ukuran tiap dinding panel (10x50x100) yang dirangkai menjadi benda uji dengan panjang 2,5 m dan lebar 1 m. Perbandingan volume antara semen dan agregat kasar sebesar 1 : 5. Dari hasil penelitian diperoleh hasil kuat lentur rata-rata sambungan dinding panel dengan tulangan bambu sebesar 1,59 N/mm 2 untuk nilai fas 0,3, sedangkan untuk nilai fas 0,4 sebesar 1,52 N/mm 2 .en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectdinding panelen_US
dc.subjectkuat lenturen_US
dc.subjectperkuatan bambuen_US
dc.titleKuat Lentur Sambungan Dinding Panel Menggunakan Agregat Pecahan Genteng dengan Perkuatan Tulangan Bambu yang Digroutingen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record