dc.identifier.citation | Abdurrosyid, J., 2006. Kajian Proteksi Gerusan Di Hilir Kolam Olakan Bendung Tipe USBR Pada Kondisi live-bed scour, Laporan Penelitian, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anggrahini, 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Dieta Pratama. Surabaya. Anonim, 1986. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama KP- 02, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. Chanson, Hubert., 1992. Stepped Spillway Flow and Air Entrainment. Department of Civil Engineering, The University of Queensland, St. Lucia QLD 4072, Australia.,www.google.com Chow, V.T., 1992. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga. Jakarta. Riyn, V.L.C., 1990. ”Principle Of Fluid Flow And Surface Waves rives,Estuaries,Seas And Oceans” , Aqua Publications, The Netherlands Siswanto, N., 2008.Kajian Pelimpah Bertangga Sebagai Peredam Energi Pada Kolam Olak Tipe USBR Type II, Skripsi (Tidak diterbitkan) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Triatmodjo, Bambang., 1995. Hidrolika II. Beta Offset. Yogyakarta. USBR, 1984. Design of Small Dams. USBR. Oxford and IBH Publishing CO. New Delhi. Bombay-Calcuta | en_US |
dc.description.abstract | Fenomena loncatan hidrolik di kolam olak dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, ketinggian dan kemiringan
bendung, kekasaran tubuh bendung, bafleblock maupun bentuk kolam olak. Akibat loncatan hidrolik sering
menimbulkan gulungan ombak atau pusaran besar yang menyebabkan gerusan pada dasar saluran, terutama bagian
hilir dari kolam olak yang tidak diberi pelindung atau proteksi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidraulika
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan flume yang
berdimensi panjang 10 m, lebar 30 cm dan tinggi 60 cm. Saluran merupakan saluran yang kedap air dari bahan dinding
flexiglass dan dasar saluran kaca, kemiringan dasar saluran sebesar 0.0030, saluran di bagian hulu bendung
diasumsikan tidak ada angkutan sedimen. Model bendung dengan mercu ogee tanpa menggunakan kolam olak.
Penelitian ini berusaha meneliti efek dari kemiringan bendung, baik dengan pelimpah polos maupun pelimpah
bertangga terhadap panjang loncat air, dan redaman energi. Hasil penelitian menunjukan bahwa percobaan yang
paling efektif mengurangi panjang loncat air (Lj) yang terjadi, yaitu pada percobaan bendung bertangga dengan
kemiringan tubuh bendung 60
o
dengan pengaliran debit (Q) kelima sebesar 2810,415 cm
3
/dt maka dihasilkan panjang
loncatan hidrolik (Lj) sebesar 9,5 cm. Sedangkan percobaan pelimpah bendung yang paling efektif untuk meredam
energi aliran adalah bendung polos dengan kemiringan 45
o
dan debit 2810,415 cm
/dt. | en_US |