Show simple item record

dc.contributor.authorHariyanto, Agus
dc.date.accessioned2015-03-24T03:11:09Z
dc.date.available2015-03-24T03:11:09Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationAllen, H.G., (1969), Analysis and Design of Structural Sandwich Panels, Pergamon press. Anonim, (1994). “Annual Book of Standards, Section 15, C 393-94, Standard Test Methods for Flexural Properties of Sandwich Constructions", ASTM. Anonim. (2003). “DIAB Sandwich Handbook“ http://www.diabgroup.com, (3 Sptember 2008, jam 15.30 WIB) Anonim, (2001), Technical data Sheet , Jakarta: PT Justus Sakti Raya Corporation. Eichorn, S.J., Zafeiropoulus, C.A.B.N., Ansel, L.Y.M.M.P., Entwistle, K.M., Escamilla, P.J.H.F.G.C., Groom,L, Hill, M.H.C., Rials, T.G. and Wild, P.M., (2001), Review Current International Research into Cellulosic Fibers and Composites, Journal of Materials Science, Vol. 36, pp. 2107-2131 Hara, et all, 1986), ―Utilization of Agrowastes for Buildinng Materials”, International Research and Development Cooperation Division, AIST, MITI, Japan. Jamasri, (2008), Prospek Pengembangan Komposit Serat Alam Di Indonesia, Pengukuhan Jabatan Guru besar, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Rahmarestia, dkk., (2006). ‖Analisis Penggunaan Sumber Energi Biomassa di Bidang Pertanian‖ Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, litbang, deptan, Jakarta.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5440
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini menyelidiki pengaruh siklus termal terhadap kekuatan bending panel komposit sandwich hasil optimasi penelitian tahun sebelumnya, yaitu tebal core 10 mm dan tebal skin 2 mm dengan V komposit skin dan core sebesar 40%. Manufaktur core SP-UF dilakukan dengan cetak tekan, sedangkan komposit skin serat ramiUPRs dan komposit sandwich dilakukan juga dengan cetak tekan. Pengujian fisis-mekanis komposit sandwich (bending dan foto makro) dilakukan sebagai tahap optimasi. Komposit sandwich diteliti dengan ketebalan skin 2 mm dan core 10 mm. Perlakuan panel komposit sandwich dengan siklus thermal pada variasi temperatur 75 o C, 175 o C dan jumlah siklus 25x, 75x, dan 125x, serta tanpa perlakuan digunakan sebagai kontrol pengujian untuk mengetahui fenomena sebelum dan sesudah perlakuan. Optimasi komposit sandwich dilakukan dengan pengujian Bending (ASTM C-393) dan foto makro. Hasil pengujian bending pada komposit sandwich yang telah mengalami perlakuan siklus thermal. Secara umum, tegangan bending komposit sandwich mengalami penurunan secara signifikan bersamaan dengan peningkatan temperatur dan siklus. Pada temperatur ruang 35 C dengan siklus 0x sebagai pembanding. Pada temperatur ruang 75 0 C dengan siklus 25x; 75x; dan125x berturut-turut mengalami penurunan kekuatan bending. Pada temperatur ruang 125 0 C dengan siklus 25x; 75x; dan125x berturut-turut mengalami kekuatan bending yang fluktuatif. Pada temperatur ruang 175 0 C dengan siklus 25x; 75x; dan125x berturut-turut mengalami penurunan kekuatan bending. Defleksi bending komposit sandwich mengalami peningkatan secara signifikan bersamaan dengan peningkatan temperatur dan peningkatan siklus. Pengaruh kegagalan delaminasi semakin besar.. Aplikasi dari penelitian ini berupa produk panel sandwich interior/exterior kereta api komersial, mobil/otomotif, kapal, panel rumah/gedung 0 f o C, 125in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkomposit sandwichin_ID
dc.subjectbendingin_ID
dc.subjecttemperaturin_ID
dc.subjectsiklusin_ID
dc.titlePengaruh Siklus Thermal pada Rekayasa Bahan Komposit Sandwich Berpenguat Serat Rami dengan Core Sekam Padi untuk Panel Otomotifin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record