Show simple item record

dc.contributor.authorAgustinus, Alvin
dc.contributor.authorCamila, Ayrein
dc.contributor.authorYoga, Bonifasius
dc.date.accessioned2015-03-30T02:50:25Z
dc.date.available2015-03-30T02:50:25Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationKristanto, A., & Manopo, R. (Juli, 2010). Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Pada Stasiun Cutting yang Ergonomis Guna Memperbaiki Posisi Kerja Operator Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja. Jurnal Informatika Vol 4, No. 2, 467-479. Kristanto, A., & Saputra, D. A. (Desember, 2011). Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas . Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No 2, 7887. Pulat, B. Mustafa; 1992; Fundamentals of Industrial Ergonomics, halaman 116-123; Waveland Press, Inc.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5485
dc.description.abstractYogyakarta merupakan daerah yang terkenal dengan budayanya, banyak karya seni besar yang dihasilkan oleh seniman-seniman Yogyakarta. Karya seni handmade berbahan dasar batik di Yogyakarta pada umumnya merupakan hasil produksi dari Industri Kecil Menengah (IKM), dimana sistem dan lingkungan kerjanya belum tertata dengan baik.IKM Pak Saryoto terletak di gang Jangkang 1 Tempel Nitikan UH VI / 212 RT.38 RW.10, Yogyakarta. IKM ini memproduksi kipas batik dari kain perca. Permasalahan di IKM Pak Saryoto yaitu ketidaknyamanan pekerja dalam bekerja yang disebabkan oleh posisi pekerja yang duduk di lantai tanpa menggunakan alas duduk saat melakukan proses perakitan.Operator bekerja tidak menggunakan meja tetapi hanya menggunakan kardus yang dipangku diatas paha apalagi kondisi kardus yang sering berubah-ubah permukaannya mengakibatkan operator kesulitan dalam mengerjakan kipas. Dari hasil analisis RULA didapatkan nilai atau score akhir sebesar 7 sehingga diperlukan adanya evaluasi untuk meminimumkan score akhir. Tahap pertama dalam perancangan fasilitas kerja di IKM Pak Saryoto adalah pengumpulan data beberapa variabel anthropometri kemudian dilakukan pengolahan data dengan pengujian statistik seperti uji keseragaman dan uji kecukupan. Tahap selanjutnya adalah menentukan nilai persentil sebagai dasar penentuan dimensi produk sesuai dengan prinsip perancangan yang dilakukan. Selanjutnya, melakukan analisis bahan untuk menentukan bahan yang akan digunakan dalam merancang fasilitas pembuatan kipas. Perancangan selanjutnya memasuki tahap pemodelan produk.Pada pemodelan produk dilakukan dengan bantuan software Catia, setelah pemodelan produk, dilakukan analisis RULA menghasilkan score4.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectErgonomiin_ID
dc.subjectIKM Pak Saryotoin_ID
dc.subjectRULAin_ID
dc.titlePerancangan Fasilitas Kerja pada Industri Kecil Menengah Pak Saryotoin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record