Show simple item record

dc.contributor.authorDumadi, Triono Agung
dc.contributor.authorSunarjono, Sri
dc.contributor.authorSahid, Muh. Nur
dc.date.accessioned2015-03-31T03:40:53Z
dc.date.available2015-03-31T03:40:53Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationAnon, (1999), “Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi”. Abrar Husen, (2011), “Manajemen Proyek, Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian”. George J.Ritz, (1994), “ Total Construction Project Management”, Mac Graw Hill Education. Harold Kerzner, (1989), “Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling”. Dipohusodo, I., (1995), “Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Soeharto, I., (1997), “Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional”, Erlangga, Jakarta. Widiasantri, I. dan Linggogeni, (2013), “Manajemen Konstruksi”, Penerbit Rosda. Rahman, I., (2010), “Earned Value Analysis Terhadap Biaya Pada Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas Mipa Uns)”, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Reksohadiprodjo, S., (2001), “Manajemen Personalia”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Ervianto, W., I., (2005), “Manajemen Proyek Konstruksi”, Andi, Yogyakarta.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5525
dc.description.abstractEvaluasi proyek diperlukan agar kemajuan pekerjaan dapat diketahui, dan bila terjadi keterlambatan dapat segera diantisipasi. Penelitian ini mengambil studi kasus sebuah proyek pembangunan gedung berlantai lima bernilai tender sebesar Rp. 9,473 Milyar dengan durasi waktu 26 minggu yang mengalami keterlambatan. Paper ini melaporkan hasil penelitian terhadap proyek tersebut, baik tentang kemajuannya, cara evaluasi, dan usaha optimalisasi proyek. Evaluasi kemajuan proyek dilakukan dengan membandingkan antara realisasi dan rencana, terutama berbasis kurva S. Keterlambatan proyek dikendalikan menggunakan metode earned value analysis. Sedangkan optimalisasi dilakukan dengan mempertimbangkan perpendekan durasi proyek dan dampak biayanya berdasarkan metode crash. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa proyek terlambat 19,7% pada minggu ke-13. Keterlambatan disebabkan terutama oleh masalah terkait dengan sumber daya manusia, pemilihan metode pelaksanaan, dan kesulitan material. Keterlambatan ini menyebabkan proyek perlu dijadwal ulang atau reschedule. Penjadwalan ulang dilakukan dengan penambahan sumber daya manusia, pemberlakuan jam lembur, menyusun urutan pekerjaan, serta melakukan crash program. Beberapa pekerjaan mengalami perubahan durasi serta perubahan lintasan kritis. Walau proyek terlambat, berdasarkan perhitungan Earned Value Analysis, ternyata proyek tidak over budget. Penyelesaian sisa pekerjaan proyek masih memerlukan biaya sekitar Rp 6,926 milyar atau sekitar 50,06% dari RAB, dengan estimasi nilai kerugian proyek mencapai sekitar Rp 726 juta atau sebesar 5,25% dari RAB. Optimalisasi dilakukan berdasarkan data penjadwalan ulang, kemudian dilakukan upaya percepatan durasi proyek. Durasi optimal didapatkan 24 minggu dengan penghematan proyek sebesar Rp. 111,135 juta atau sekitar 1,18%, sehingga total biaya proyek hasil optimalisasi sebesar Rp. 9,362 milyar, atau sebesar 98,63% dari total biaya proyek dalam kontrak.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectearned value analysisin_ID
dc.subjectevaluasi proyekin_ID
dc.subjectkurva Sin_ID
dc.subjectoptimalisasiin_ID
dc.subjectrencana kerja ulangin_ID
dc.titleEvaluasi Pelaksanaan Proyek Menggunakan Metode Earned Value Analysisin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record