Model Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Industri dan Peningkatan Kinerja Perusahaan di Industri Batik Surakarta Jawa Tengah
Date
2014Author
Hakim, Lukman
Chuzaemah, Chuzaemah
Sugiyanto, Sugiyanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini mengambil studi kasus pada industry batik Kota Surakarta.
Tujuan penelitian ini secara umum menguji kemantapan model budaya organisasi
unggul di industri batik kota Surakarta yang didapatkan pada penelitian tahap satu.
Tujuan khususnya: (1) menganalisis variabel budaya organisasi dalam pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan industry batik Kota Surakarta. (2) menganalisis latar
belakang secara empiris pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan industri batik Kota Surakarta. Lokasi Penelitian di Batik Danar Hadi dan
Batik Keris Surakarta. Alasan lokasi tersebut karena di dua industri batik menjadi
ikon batik di Surakarta dan di kedua batik tersebut memiliki budaya organisasi yang
unggul sehingga mampu bersaing di skala nasional maupun internasional.
Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data
yang utama, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam hal laporan tentang pribadi, sikap, dan pendapatnya
terhadap beberapa variabel yang menjadi topik penelitian. Sumber data dalam
penelitian ini : 1) Data primer, data primer yang diperlukan dalam penelitian ini
terbagi menjadi dua bagian. Pertama, data yang meliputi identitas karyawan, terdiri
antara lain umur responden, jenis kelamin, jabatan dan masa kerja karyawan. Kedua,
data mengenai persepsi responden terhadap beberapa variabel penelitian dari
kuisioner tersebut. 2) Data sekunder, data sekunder meliputi antara lain kondisi
lingkungan sosial, organisasi industri batik Kota Surakarta.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dimensi budaya organisasi yang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu dimensi
creative, innovative, aggressive, humanity, risk taking, teamwork, dan harmonity.
Hasil temuan lainnya yaitu ada tiga dimensi budaya organisasi yang tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, antara lain dimensi detality,
expertise dan outcome orientation.