Produksi Membran Poly Ether Ether Ketone Tersulfonasi Untuk Proton Exchange Membrane Fuel Cell
Abstract
Konsumsi minyak bumi sudah saatnya dikurangi dengan menggunakan
sumber energi alternatif karena cadangan minyak bumi semakin menipis. Fuel cell
(Sel bahan bakar) merupakan salah satu solusi penyedia sumber energi listrik. Selain
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, fuel cell juga dapat diaplikasikan
untuk berbagai kebutuhan yang luas. Kendala komersialisasi sel bahan bakar di
Indonesia disebabkan oleh tingginya biaya manufaktur, termasuk diantaranya adalah
mahalnya membran elektrolit yang merupakan salah satu komponen jantung fuel cell.
Pemanfaatan material yang murah seperti poly ether ether ketone (PEEK) dapat
mengurangi beban biaya manufaktur fuel cell secara keseluruhan dan sekaligus
menumbuhkan industry hilir. Tetapi PEEK merupakan material yang non-ionik
sehingga PEEK harus dijadikan material yang mampu menghantarkan ion dengan
cara sulfonasi dan/ atau penambahan bahan lain yang konduktif.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melakukan proses sulfonasi
PEEK. Secara khusus bertujuan untuk menentukan kondisi operasi; suhu dan waktu
sulfonasi PEEK yang tepat sehingga diperoleh derajat sulfonasi yang diinginkan.
Tujuan yang lain, untuk memperbaiki sifat-sifat konduktivitas, water uptake,
permeabilitas dan sifat mekanik membrane sPEEK ditambahkan bahan pengisi
SiO
2
-Cs
2.5
H
0.5
PW
12
O
, sehingga membran komposit sPEEK mampu menggeser
posisi membran Nafion
40
®
yang relatif mahal harganya. Sifat-sifat membran sPEEK
dipengaruhi oleh kedua variabel yang diteliti. Peningkatan waktu dan suhu sulfonasi
meningkatkan kemampuan membran dalam menyimpan air dan sedikit
meningkatkan permeabilitas metanol Jumlah gugus asam sulfonik yang
menggantikan ion hidrogen dalam rantai polimer meningkat dengan bertambahnya
waktu dan suhu sulfonasi.