Show simple item record

dc.contributor.authorUmyati, Ani
dc.contributor.authorYadi, Yayan Harry
dc.contributor.authorAnton
dc.date.accessioned2015-04-20T06:41:48Z
dc.date.available2015-04-20T06:41:48Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationAkbar, R. 2012. Pengaruh Analisa Hubungan Dosis Pajanan Bising Dengan Pendekatan L Equivalent Dan Penurunan Pendengaran Pekerja Divisi Produksi PT. Master Wavenindo Label. Tugas Akhir. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok. (Tidak Publikasi) Arini, E.Y. 2005. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Tipe Sensorineural Tenaga Kerja Unit Produksi di PT. Kurnia Jati Utama Semarang. Tugas Akhir. Program Pascasarjana Magister Kesehatan Lingkungan, Universitas Diponogoro, Semarang. (Tidak Publikasi) Babba, J. 2007. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Di Lingkungan Kerja Dengan Peningkatan Tekanan Darah. Tugas Akhir. Program Pasca Sarjana Magister Kesehatan Lingkungan, Universitas Diponogoro, Semarang. (Tidak Publikasi) Hanifa, T.Y.U. 2006. Pengaruh Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum Perhutani Semarang. Tugas Akhir. Program Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang, Semarang. (Tidak Publikasi) Harold I ,dkk. 1997. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikologi Klinis, Jilid 1, Edisi Ketujuh,Binarupa Aksara ,Jakarta Iskandar, Y. 2011. Analisa Tingkat Kebisingan Di Area kompresor PT. Amoco Mitsui Pta Indonesia . Tugas Akhir. Program Sarjana Teknik Industri, Universitas SultanAgeng Tirtayasa, Cilegon. (Tidak Publikasi) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002. 2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Kep.51/MEN/1999. 1999. Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja. Departemen Tenaga Kerja, Jakarta. Kusmindari, C.D. 2008. Pengaruh Intensitas Kebisingan Pada Proses Sugu Dan Proses Ampelas Terhadap Pendengaran Tenaga Kerja Di Bengkel Kayu X . Jurnal Imiah TEKNO, Volume 5, No 2 hal 87-96 Manguneh, A. Dkk. 2007. Alat Pelindung Diri K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Tugas Akhir. Program Politeknik Jember. Diperoleh 10 Agustus 2013, dari http://www.scribd.com/doc/31588533/Alat-Pelindung-Diri-K3. Online access 10 Agustus 2013. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua, Guna Widya, Surabaya. Sari, I.P., Syahir., and Subagiada, K., Mei. 2012. Pemetaan Tingkat Kebisingan Dan Hubungan Lama Pemaparan Terhadap Gangguan Pendengaran Pada PT. PLN (Persero) Sektor Mahakam Samarinda. Fisika Mulawarman Volume 8, no.1. Suhardi, B. 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri: jilid 1. Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. Suhardi, B. 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri: Jilid 2. Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. Suma,mur, P.K. 1996. Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke XIII, PT. Gunung Agung, Jakarta. Sutalaksana, I.Z. Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung : Penerbit ITB. Tana, L, dkk. (2002). Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Pekerja Perusahaan Baja di Pulau Jawa. Jurnal Kedokteran Trisakti Vol.21, No.3. September-Desember 2002, 84-90. Yulius, O. 2010. Teknik Kompas IT Kreatif SPSS 18. Yokyakarta : Penerbit Panser Pustaka.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5759
dc.description.abstractPada area blasting painting terdapat suara bising yang dihasilkan oleh mesin compressor dan proses blasting. Blasting painting merupakan proses pengendalian terhadap terjadinya korosi pada material metal. Rata-rata kebisingan pada area blasting painting PT. Citratama Persada Raya adalah sebesar 96,8 dB. Berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999, tingkat kebisingan yang dapat diterima oleh tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam per hari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kebisingan terhadap penurunan pendengaran pada pekerja di area blasting painting. Hal ini memberikan manfaat bagi perusaahaan dalam menentukan batasan kebisingan yang diterapkan di lingkungan kerja. Metode yang digunakan adalah analitik cros sectional. Data diambil dari 11 karyawan yang bekerja di area blasting painting. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan uji statistic Chi square 15,455 yang berarti ada hubungan antara kebisingan dengan penurunan tingkat pendengaran karyawan di area blasting painting PT. Citratama Persada Raya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kenaikan ambang dengar karyawan di area blasting painting pada tahun 2011-2012 sebesar 20,7% untuk telinga kanan, 17,9% untuk telinga kiri dan pada tahun 2012-2013 sebesar 12,8% untuk telinga kanan , 16,3% unuk telinga kiri.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkebisinganin_ID
dc.subjectpendengaranin_ID
dc.subjectblasting paintingin_ID
dc.titlePengaruh Tingkat Kebisingan terhadap Gangguan Pendengaran pada Karyawan PT. Citratama Persada Raya Sektor Blasting Paintingin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record