Show simple item record

dc.contributor.authorUmyati, Ani
dc.contributor.authorYadi, Yayan Harry
dc.contributor.authorSandi, Eka Setia Norma
dc.date.accessioned2015-04-20T06:45:06Z
dc.date.available2015-04-20T06:45:06Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationAdrianus. 2011. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Keparahan Pengemudi Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Sleman Yogyakarta Pada Bulan Oktober-November Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado Andika K, 2013. Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Operator Pada Simulasi Handscarfing. Skripsi, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. (Tidak Publikasi) Aris K. 2012. Kajian Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Pengemudi Truk Trailer Di PT. AMI. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Fandrik E, 2008. Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan Muchlis R, 2012. Pengertian dan Fungsi Transportasi. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-fungsi-transportasi.html, online acces 9 September 2013. Pratiwi A, 2009. Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Tingkat Kelelahan (Fatique) Pada Pengemudi Travel X Trans Trayek Jakarta-Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta Sugiyono.2007. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.Bandung. CV Alfabeta Sutalaksana,I. 2006.Teknik Perancangan Sistem Kerja. Teknik Industri ITB Bandung. Sritomo W, 2003. Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Surabaya: Guna Widya. Tarwaka, S.HA., Bakri, L.S. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA (Universitas Islam Batik) Press. Surakarta. Walpole, R. 1986. Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan. Institut Tekhnologi Bandung.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5760
dc.description.abstractBerdasarkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)2010, salah satu faktor resiko yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas adalah kelelahan dalam berkendara. Kondisi lelah dapat menimbulkan berkurangnya tingkat kewaspadaan terhadap hal yang terjadi di jalan serta kurang mampu bereaksi dengan cepat dan aman pada saat situasi genting terjadi, sehingga kelelahan dapat menyumbang lebih dari 25% kecelakaan. Aspek fisiologis kerja merupakan salah satu metode objektif yang dilakukan untuk mengetahui kelelahan kerja dengan mengukur denyut nadi, dan Industrial Fatique Research Committee (IFRC) merupakan salah satu metode subjektif dengan menggunakan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kelelahan pada pengemudi bis dengan metode aspek fisiologis kerja dan Industrial Fatique Research Committee (IFRC). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelelahan yang dialami oleh pengemudi adalah kelelahan dengan tingkat ringan, gejala kelelahan yang dialami oleh pengemudi yaitu lelah pada mata, mengantuk, dan sakit kepala yang tidak jelas penyebabnya, sedangkan ciri kelelahan yang tampak pada saat mengemudi diantaranya pucat pada wajah, menguap, serta haus. Dari pengolahan analisis statistik dengan menggunakan uji bivariat terhadap faktor usia, indeks masa tubuh dan masa kerja dengan kelelahan didapatkan bahwa ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi kelelahan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectAspek Fisiologis Kerjain_ID
dc.subjectIndustrial Fatique Research Committee (IFRC)in_ID
dc.subjectKelelahan Kerjain_ID
dc.titlePengukuran Kelelahan Kerja Pengemudi Bis dengan Aspek Fisiologis Kerja dan Metode Industrial Fatique Research Committee (IFRC)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record