Show simple item record

dc.contributor.authorFitriadi, Ratnanto
dc.contributor.authorSetiawan, Bambang
dc.date.accessioned2015-04-22T08:13:07Z
dc.date.available2015-04-22T08:13:07Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationB.S, Dhillon, 2007, Engineering Maintenance: A Modern Approach, CRC Pres LLC, N.W. Corporate Blvd, Boca Raton, Florida. Dyah Ika Rinawati, Bambang Purwanggono, Eko Lisysantaka, 2012, Perencanaan Kegiatan Maintenance pada Sistem Pipe Making dengan Pendekatan Realibility Centered Maintenance II, Prosiding SNST ke-3, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang. Gaspersz, Vincent., 2007, Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hu-Chen Liu, Long Liu, Qi-Hao Bian, Qin-Lian Lin, Na Dong, Peng-Cheng Xu, 2011, Failure mode and effects analysis using fuzzy evidential reasoning approach and grey theory, Journal of Expert Systems with Applications, Vol. 8 hal. 4403-4415.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5798
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan memberikan usulan perbaikan pada performansi mesin packer unit Tuban IV di PT Semen Indonesia. Sistem produksi semen yang kontinyus memberikan konsekwensi bahwa performansi dan keandalan mesin untuk siap berproduksi sangat berpengaruh terhadap kapasitas produksi. Terganggunya kinerja mesin packer akibat tidak beroperasi penuh dengan 8 spout merupakan permasalahan yang ingin diteliti. Kondisi tersebut dipengaruhi karena buffer, filling tube, air cylinder, rubber house, contactor motor dan bag holder. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) melakukan pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mencegah kegagalan dari suatu sistem atau peralatan. Logic Tree Analysis (LTA) mengklasifikan failure mode ke dalam beberapa kategori untuk menentukan tingkat prioritas dalam penangan masing-masing failure mode berdasarkan kategorinya. Dengan membuat worksheet FMEA dapat diketahui failure mode, failure cause dan effect analysis dari tidak bekerjanya spout secara optimal. Kemudian dilakukan penentuan nilai risk priority number RPN dari occurance,safety dan detection. Didapatkan 7 failure mode yaitu: kantong semen tidak mau lepas dari spout pengisian, pengisian kantong semen tidak bisa penuh dan kantong berputar-putar dalam mesin packer, kantong semen terbuang dan pecah dalam mesin packer, breaker motor pada spout trip ketika btas pengisian, kantong semen telat lepas dan spout melempar kantong tidak teratur, spout tidak mau mengisi dan mesin tiba-tiba mati ketika sudah mulai berjalan. Berdasarkan analisa LTA mode kegagalan yang berdampak pada kerugian ekonomi adalah lubang aerasi filling tube aus, contactor motor rusak/ kemasukan debu dan slipring bermasalah. Sehingga usulan sistem perawatan yang difokuskan kepada ketiga parts tersebut secara preventif.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectfailure mode and effect analysisin_ID
dc.subjectlogic tree analysisin_ID
dc.subjectmesin packer pabrik semenin_ID
dc.titleAnalisa Penyebab Kerusakan Mesin Packer Semen di Tuban IV dengan Pendekatan FMEA dan LTAin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record