dc.contributor.author | Slamet, Sri | |
dc.date.accessioned | 2015-05-15T08:19:08Z | |
dc.date.available | 2015-05-15T08:19:08Z | |
dc.date.issued | 2015-05-09 | |
dc.identifier.citation | Masitoh. 2002. “Developing young Children’s Language Ability Through Whole Language Approach and Its Implication on Teacher Role and Responsibilities”. The 2011 International Early Childhood Studies Conferences. Prieto, Victoria H. 2009. “One language, two languages, three languages….More”. Beyond the Journal. Young Children on the Web.January 2009:1-2 Sadikin, Irma Safitri. 2011. “Young Learners’ Vocabulary Improvement Through Audio Visual by Benefiting The Use of Youtube Videos”. The 2011 International Early Childhood Studies Conferences. Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfa Beta. Suyanto, Kasihani KE. 2008. “English For Young Learners”. Jakarta: Bumi Aksara Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa Bandung. Vernon-Feagans, Lynne, et.al. 2012. Targeted Reading Intervention: A Coaching Model to Help Classroom Teachers With Struggling Readers. Learning Disability Quarterly: DOI: 10.1177/0731948711434048 (diunduh 21 April 2015). | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-70471-1-2 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5972 | |
dc.description.abstract | Maksud diadakannya penelitian ini untuk mengidentifikasi model pembelajaran bahasa
Inggris serta mengklasifikasikan kelemahan dan kelebihan model pembelajaran bahasa
Inggris pada TK Widyapura di Suronalan, Pajang Surakarta. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah Research and
Development. Data dikumpulkan dengan observasi, dokumentasi dan interview.
Populasinya adalah para anak didik di TK Widyapura Surakarta Tahun Ajaran
2012/2013. Analisis kualitaif data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mereduksi,
menyajikan dan menarik kesimpulan. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
bisa dilihat lewat metode, media, tema, waktu dan proses pembelajaran. Pengajar
bahasa Inggris di TK Widyapura adalah guru yang berasal dari sebuah lembaga
sekolah di Surakarta yang menggunakan 2 bahasa/bilingual dalam pembelajarannya.
Guru tersebut mempunyai latar belakang pendidikan bahasa Inggris dan pernah
mengajar di perkursusan bahasa Inggris. Guru cukup akrab dengan anak didik karena guru sudah hafal sebagian besar nama-nama didik di TK itu. Pembelajaran bahasa Inggris diberikan sepekan sekali dengan durasi waktu satu (1) jam. Jumlah anak didik
ada 50 anak yang terdiri dari kelompok A dan kelompok B. Dalam pembelajarannya
dua kelompok tersebut digabung menjadi satu kelas. Karena guru bahasa Inggris
berasal dari lembaga sekolah lain, maka materi yang diberikan saat itu tidak sesuai
dengan tema kurikulum TK yang diangkat saat itu. Metode yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi adalah listen and repeat. Alat peraga edukatif (APE) yang
ditunjukkan/dipergunakan guru tidak menggunakan APE dari TK tersebut namun guru
membawa dari rumah atau kadang membuat sendiri. Dari awal sampai akhir
pembelajaran, model yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris sudah
bagus, karena guru sudah menerapkan langkah-langkah pembelajaran yaitu adanya
pembukaan, apersepsi awal, inti, evaluasi, serta penutup. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Pembelajaran Bahasa Inggris | in_ID |
dc.subject | Taman Kanak-Kanak | in_ID |
dc.subject | Model | in_ID |
dc.title | Model Pembelajaran Bahasa Inggris pada Taman Kanak-Kanak Widyapura Pajang, Surakarta | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |