dc.contributor.author | Juwita, Nur Ratna | |
dc.date.accessioned | 2015-06-03T01:41:42Z | |
dc.date.available | 2015-06-03T01:41:42Z | |
dc.date.issued | 2015-05 | |
dc.identifier.citation | Campbell, Linda etal. 2002. Multiple Intelligences : Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Jakarta : Insani Press Istadi, Irawati. 2007. Melipatgandakan Kecerdasan Emosi Anak. Bekasi : Pustaka Inti Juntika, Ahmad dkk. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta ; Grasindo Marsudi, Saring. Maret 2015. Layanan BK di SD. Makalah. Disajikan dalam Diskusi Panel, di Universitas Muhammadiyah Surakarta Ma’mur, Jamal. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta ; Grasindo Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Andi Offset Yusuf, Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi Press | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-70471-1-2 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/6039 | |
dc.description.abstract | SD Muhammadiyah Program Khusus merupakan satu dari sekian banyak SD
Muhammadiyah yang berada di kota Surakarta. Hadir dan berkembang diharapkan
memberi wacana untuk alternatif layanan bimbingan konseling bagi warna pendidikan,
meskipun dalam skala yang mikro. Tujuan diadakannya pelayanan bimbingan dan
konseling SD Muhammadiyah PK adalah untuk membantu memandirikan peserta didik
dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki agar berkembang secara optimal.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan
Konseling Pada Pendidikan dasar dan Menengah ,maka semakin kokoh kedudukan
bimbingan dan konseling di sekolah terutama pada pendidikan dasar dan menengah.
Terbitnya Permendikbud tersebut menandai bahwa di SD perlu diangkat konselor atau
guru khusus yang memberikan layanan Bimbingan Konseling bagi peserta didik. Dalam
bidang layanan bimbingan konseling SD, salah satu masalah yang dihadapi dan banyak
diperbincangan adalah pelaksanaan bimbingan konseling di SD yang masih belum
banyak guru BK yang dialokasikan secara khusus. Banyak kita jumpai guru kelas atau
wali kelas sebagai guru BK, sehingga secara tidak langsung guru kelas diharapkan
sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk memberikan layanan sesuai dengan kesempatan dan kemampuan. Perlunya
strategi kreatif seyogyanya mampu mensinergikan layanan operasional bimbingan
konseling sesuai dengan jalur yang telah jelas serta menyeimbangkan dengan kondisi
sekolah masing-masing. Dengan melakukan trobosan dalam pengumpulan data
informasi peserta didik diharapkan menjadi modifikasi layanan bimbingan dan
konseling secara komprehensif dalam artian yang luas. Hal tersebut mengingat bayak
di jumpainya kebutuhan akan layanan responsif bimbingan di SD bertolak dari
kebutuhan dan perkembangan siswa dan temuan lapangan. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Peserta didik | in_ID |
dc.subject | Layanan Bimbingan Konseling | in_ID |
dc.subject | Pengelolan | in_ID |
dc.title | Implementasi Layanan Bimbingan Konseling di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |