Show simple item record

dc.contributor.authorWidada
dc.date.accessioned2015-06-03T07:03:19Z
dc.date.available2015-06-03T07:03:19Z
dc.date.issued2015-05-09
dc.identifier.citationDepdiknas. 2008. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, Jakarta: Depdiknas. Gysbers, N. & Henderson, P. 2005. Developing & Managing Your School Guidance and Counseling Program, American Counseling Association. Nurihsan, A.J. dan Sudianto, Akur. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SD/MI, Jakarta: Grasindo. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tanggal 10 Nopember 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan Menetri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 111 tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Widada. 2012. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, FIP Universitas Negeri Malang. Yusuf. A. M. 2009. Menata Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif di Sekolah, FIP Univesitas Negeri Padang.in_ID
dc.identifier.issn978-602-70471-1-2
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6053
dc.description.abstractLembaga pendidikan formal yang terdiri atas jenjang Pendidikan Dasar (SD dan SMP), Sekolah Menengah Atas baik umum maupun kejuruan dan Perguruan Tinggi bertujuan untuk menghasilkan individu mencapai perkembangan optimal sesuai dengan potensi, minat dan nilai yang menjadi pandangan hidupnya. Agar dapat tercapai tujuan dimaksud diperlukan tiga aktivitas yang berupa aktivitas utama (main activity) yakni instruksional-kurikuler, dan aktivitas pendukung (supporting activity) yakni administrasi dan supervisi serta aktivitas bimbingan dan layanan-layanan lainnya bagi kesejahteraan peserta didik. Aktivitas-aktivitas tersebut saling bersinergi satu sama lain untuk secara bersama-sama mencapai tujuan institusional dimaksud. Paradigma program bimbingan dan konseling (BK) Perkembangan merupakan layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan spesifik yang memfasilitasi perkembangan setiap peserta didik agar mampu mencapai tugas perkembangan sesuai dengan periode perkembangannya atau jenjang pendidikannya. Terdapat empat komponen program BK yakni layanan dasar BK, layanan responsif, layanan perencaan individual, dan dukungan sistem. Komponen program BK tersebut dilaksanakan melalaui strategi intervensi berupa pemberian layanan BK serta kegiatan pendukung dengan sasaran utama yakni kepada peserta didik.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectAktivitas bimbinganin_ID
dc.subjectBimbingan dan Konseling (BK)in_ID
dc.subjectpeserta didikin_ID
dc.titleLayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasarin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record